Kondisi Sri Lanka tengah terpuruk. Negara ini dilanda krisis ekonomi hingga energi.
Ranjith Koralage yang merupakan bos produsen pakaian Sri Lanka harus berjuang tiap hari untuk menemukan solar guna menjalankan mesin dan rol uap.
Kepala Kolona Manufacturing yang berbasis di provinsi tengah Sri Lanka ini telah berjalan dari stasiun ke stasiun untuk 400 liter bahan bakar untuk generator. Bahan bakar itu hanya cukup untuk satu hari.Dengan pemadaman listrik yang lama, gangguan telah menjadi hal biasa di pabrik-pabrik di seluruh. Untungnya, generator menghidupkan kembali listrik di beberapa pabrik walaupun sifatnya sementara karena bahan bakar terbatas.
"Hari ini kami selamat entah bagaimana, tapi saya tidak tahu tentang besok," kata Koralage dikutip dariUnit ekspor perusahaan tersebut membuat pakaian rajutan untuk Victoria's Secret, Puma, dan Levi's, dan merupakan salah satu dari lusinan pabrik pakaian yang tengah berjuang untuk memenuhi target produksi.Garmen merupakan penghasil devisa terbesar kedua bagi perekonomian Sri Lanka.
Pemesanan Kolonna telah penuh untuk tiga sampai enam bulan ke depan. Tapi gangguan yang ada saat ini menambah kekhawatiran karena kehilangan bisnis oleh pesaingnya di Indonesia, Bangladesh, dan Vietnam. "Jika tidak menyediakan bahan bakar, kami harus menghentikan produksi, itu mempengaruhi pengiriman pelanggan. Klien kami sudah bertanya kepada kami setiap hari apakah kami dapat menyelesaikan pesanan tepat waktu atau tidak," kata Koralage.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Presiden Sri Lanka Menyatakan Tidak Bersedia Mundur, akan Hadapi Krisis Politik dan EkonomiPresiden Sri Lanka Rabu, (6/4/2022) menyatakan tidak akan mundur dan akan menghadapi krisis politik dan ekonomi negara itu, kata menteri penting pemerintah
Baca lebih lajut »
Sri Lanka di Ambang Kolaps, Rajapaksa Menolak MundurKrisis ekonomi politik di Sri Lanka kian memburuk. Situas ini dikhawatirkan berujung pada kolapsnya negara. Walau begitu, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa menolak mundur. Internasional AdadiKompas
Baca lebih lajut »
Meski Didemo Berkali-kali, Presiden Sri Lanka Menolak MundurPresiden Sri Lanka, Gotabaya Rajspaksa, akan tetap bertahan meskipun protes besar terus berlanjut yang menuntut pengunduran dirinya.
Baca lebih lajut »