Harga minyak stabil di perdagangan Asia pada Rabu pagi, setelah jatuh lebih dari tiga persen semalam, dengan minyak mentah AS mengikuti Brent karena data ...
Ilustrasi. Petugas PT Pertamina melintasi kawasan kilang pengolahan minyak mentah di Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Sementara itu, patokan AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate naik satu persen menjadi 57,63 dolar AS per barel. WTI jatuh 3,3 persen pada Rabu , setelah jatuh ke level terendah sejak 9 Juli. Tetapi stok minyak mentah AS turun kurang dari yang diperkirakan minggu lalu, menunjukkan penutupan produksi yang disebabkan oleh Badai Barry memiliki sedikit pengaruh terhadap persediaan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Harga minyak sedikit melemah di Asia jelang rilis data ekonomi ChinaHarga minyak sedikit melemah di perdagangan Asia pada Senin pagi, terseret ekspektasi China, importir minyak mentah terbesar dunia, akan mencatat laju ...
Baca lebih lajut »
Harga minyak global berbalik jatuh, saat ketegangan Iran-AS meredaHarga minyak berbalik lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), jatuh lebih dari tiga persen setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan ...
Baca lebih lajut »
Harga minyak merosot, jenis WTI jadi di bawah 60 dolarHarga minyak merosot sekitar satu persen pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), di tengah tanda-tanda bahwa dampak badai tropis terhadap produksi dan ...
Baca lebih lajut »
Tensi AS-Iran Mereda, Harga Minyak Anjlok 3 PersenHarga minyak dunia melemah 3 persen pada perdagangan Selasa (16/7) usai Presiden AS Donald Trump menyatakan ada kemajuan pembicaraan dengan Iran.
Baca lebih lajut »
Badai Tropis AS Mereda, Harga Minyak Dunia MerosotHarga minyak mentah Brent turun US$0,24 menjadi US$66,48 per barel, sedangkan harga minyak mentah AS WTI turun US$0,63 menjadi US$59,58 per barel.
Baca lebih lajut »
Harga Minyak Merosot, jenis WTI jadi di bawah 60 dolarMinyak WTI untuk pengiriman Agustus turun US$ 0,63 atau 1,1 persen menjadi US$ 59,58 per barel.
Baca lebih lajut »