Studi terbaru menemukan hubungan antara asupan kalsium dari susu dan pencegahan kanker usus besar.
Studi menemukan meminum segelas susu setiap hari, yang mengandung sekitar 300 mg kalsium, dapat mengurangi risiko kanker usus besar hingga 17%. Setiap 300 mg kalsium yang dikonsumsi setiap hari, sekitar jumlah yang terdapat dalam setengah liter susu, dikaitkan dengan penurunan risiko kanker usus besar sebesar 17%, kata para peneliti, dengan sumber kalsium non-susu seperti susu kedelai fortifikasi yang memiliki efek perlindungan serupa.
Studi komprehensif ini memberikan bukti kuat bahwa produk susu dapat membantu mencegah kanker kolorektal, sebagian besar karena kandungan kalsium yang mereka miliki, kata Dr Keren Papier, penulis pertama studi tersebut dan seorang ahli epidemiologi gizi senior di Universitas Oxford. Kalsium ditemukan memiliki efek yang serupa baik dari sumber susu maupun non-susu, yang menunjukkan bahwa kalsium adalah faktor utama yang bertanggung jawab untuk mengurangi risiko, tambahnya. Kanker usus besar adalah kanker ketiga paling umum di dunia yang menyebabkan hampir 2 juta kasus dan satu juta kematian setiap tahunnya. Diagnosis baru diperkirakan akan mencapai 3,2 juta pada 2040, dengan jumlah kematian meningkat menjadi 1,6 juta, sebagian besar disebabkan oleh peningkatan kasus di negara-negara kaya. Untuk alasan yang masih belum jelas, kanker usus besar meningkat tajam pada orang muda di seluruh dunia. Antara awal 1990-an dan 2018, jumlah orang dewasa di Inggris yang berusia 25 hingga 49 tahun yang didiagnosis dengan kanker usus besar meningkat 22%. Meskipun tren ini mengkhawatirkan, lebih dari setengah kasus kanker usus besar dapat dicegah melalui perubahan diet dan gaya hidup. Menjaga berat badan yang sehat, makan lebih banyak serat, mengurangi konsumsi alkohol, aktif secara fisik, dan tidak merokok semua membantu mengurangi risik
KANKER USUS BESAR KALIUM SUSU PENCEGAHAN GAYA HIDUP
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Susu Tidak Tersedia Setiap Hari dalam Menu MBG Kota BogorKepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi menjelaskan bahwa susu tidak tersedia setiap hari dalam menu program makan bergizi gratis (MBG) di Kota Bogor, Jawa Barat. Ia menyebutkan bahwa ketersediaan susu tergantung pada kondisi.
Baca lebih lajut »
Susu pada Makan Bergizi Gratis di DKI Jakarta Tidak Diterima Setiap HariPenjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menyatakan bahwa susu pada program Makan Bergizi Gratis tidak akan disediakan setiap hari. Susu diberikan 2-3 kali dalam seminggu sesuai kebutuhan gizi siswa. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung penuh program Makan Bergizi Gratis ini dan berharap dapat menambah jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di bulan Januari 2025.
Baca lebih lajut »
MBG di Jakarta Tak Mencantumkan Susu Setiap HariMakan bergizi gratis (MBG) di Jakarta tidak selalu menyediakan susu dalam setiap harinya. Meskipun susu akan tetap disajikan beberapa kali seminggu, standar gizi menjadi fokus utama program MBG, bukan menu spesifik.
Baca lebih lajut »
Harapan Anak-anak untuk Susu Setiap Hari dalam Program Makan Bergizi GratisProgram Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi berjalan di Indonesia, namun Kepala Sekolah SD Negeri 11 Pagi Slipi, Nurfiati Muchtar, berharap susu dapat disediakan setiap hari untuk peserta didik.
Baca lebih lajut »
Makan Bergizi Gratis Tanpa Susu Setiap HariMenko PMK Muhaimin Iskandar menjelaskan bahwa tidak semua sekolah siap menyediakan susu dalam program Makan Bergizi Gratis yang dimulai hari ini. Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi menyatakan susu akan diberikan 2-3 kali seminggu, sementara Kepala Sekolah SD Negeri 11 Pagi Slipi Nurfiati Muchtar berharap susu bisa diberikan setiap hari.
Baca lebih lajut »
Susu Tidak Tersedia Setiap Hari dalam Program MBGProgram Makan Bergizi Gratis (Program MBG) yang baru saja diluncurkan di Jakarta tidak menyediakan susu setiap hari. Meskipun begitu, susu akan menjadi bagian dari menu setidaknya 1-2 kali dalam seminggu. Penjabat Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, menjelaskan bahwa kebutuhan susu akan diganti dengan alternatif makanan lain yang setara dari segi gizi jika diperlukan, seperti sagu atau kentang.
Baca lebih lajut »