Mikroplastik dapat memengaruhi pola presipitasi, prakiraan cuaca, pemodelan iklim, dan mengancam penerbangan.
JAKARTA, KOMPAS — Para ilmuwan telah menemukan bahwa keberadaan mikroplastik di atmosfer dapat memengaruhi cuaca dan iklim. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mikroplastik dapat bertindak sebagai partikel pembentuk inti es, aerosol mikroskopis yang memfasilitasi pembentukan kristal es di awan.
Miriam Freedman, profesor kimia di Pennsylvania State dan penulis senior di makalah tersebut, mengatakan, temuan ini menunjukkan bahwa mikroplastik dapat memengaruhi pola presipitasi, prakiraan cuaca, pemodelan iklim, dan bahkan mengancam keselamatan penerbangan dengan memengaruhi bagaimana kristal es atmosfer membentuk awan.
Mereka menemukan bahwa suhu rata-rata saat tetesan tersebut membeku adalah 5–10 derajat celsius lebih hangat daripada tetesan tanpa mikroplastik. ”Biasanya, tetesan air atmosfer tanpa cacat membeku pada suhu sekitar -38 derajat celsius,” sebut Heidi Busse, mahasiswa pascasarjana di Pennsylvania State dan penulis utama makalah tersebut.
”Dalam kasus mikroplastik kami, 50 persen tetesan dibekukan pada suhu -22 derajat celsius untuk sebagian besar plastik yang diteliti,” kata Busse. ”Ternyata jika Anda memasukkan sesuatu yang tidak larut, Anda memasukkan cacat ke dalam tetesan tersebut dan itu dapat berinti es pada suhu yang lebih hangat.”Menurut Freedman, arti penemuan ini bagi cuaca dan iklim masih belum sepenuhnya dipahami. Namun, temuan ini menunjukkan bahwa mikroplastik kemungkinan sudah memberikan dampak.
Freedman menjelaskan, dalam lingkungan yang tercemar dengan lebih banyak partikel aerosol, seperti mikroplastik, hal itu dapat mendistribusikan air yang tersedia di antara lebih banyak partikel aerosol, membentuk tetesan yang lebih kecil di sekitar setiap partikel tersebut. Ketika ada lebih banyak tetesan, hujan lebih sedikit.
Polusi Plastik Sampah Mikroplastik Sdgs SDG12-Konsumsi Dan Produksi Yang Bertanggung Jawa SDG02-Tanpa Kelaparan SDG17-Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan SDG09-Industri Inovasi Dan Infrastruktur SDG03-Kehidupan Sehat Dan Sejahtera
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Misteri Awan Peliharaan Taieri di Selandia Baru Formasi Awan Unik yang Sering Disangka UFOSebuah formasi awan unik yang dikenal sebagai Taieri Pet baru-baru ini tertangkap dalam foto satelit di Selandia Baru
Baca lebih lajut »
Pembentukan Kekayaan Negara dapat Didorong dengan Optimalisasi AsetIdentifikasi aset penilaian yang akurat hingga strategi pemanfaatan aset yang efektif menjadi upaya untuk memaksimalkan potensi aset negara
Baca lebih lajut »
Mikroplastik Ditemukan di Buah dan Sayuran Segar, Apa Saja?Penelitian menemukan bahwa mikroplastik dapat mencemari sayuran dan buah-buahan yang dikonsumsi sehari-hari. Ini daftarnya.
Baca lebih lajut »
14 Makanan Sehari-hari Paling Banyak Mengandung MikroplastikPara peneliti menemukan bahwa sejumlah makanan ternyata mengandung mikroplastik.
Baca lebih lajut »
7 Hal yang Bikin Warga Indonesia Paling Banyak Telan MikroplastikBerikut tujuh produk teratas yang menjadi sumber paparan mikroplastik.
Baca lebih lajut »
Peneliti BRIN: Penentuan baku mutu mikroplastik butuh waktu lamaPeneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Muhammad Reza Cordova mengatakan penentuan baku untuk polutan baru atau emerging seperti ...
Baca lebih lajut »