Perusahaan teknologi Microsoft mengatakan sebuah kelompok peretas yang baru ditemukan telah menyerang perusahaan transportasi dan logistik di Ukraina dan ...
Jakarta - Perusahaan teknologi Microsoft mengatakan sebuah kelompok peretas yang baru ditemukan telah menyerang perusahaan transportasi dan logistik di Ukraina dan Polandia dengan jenis ransomware baru.
Ukraina telah menjadi sasaran berbagai serangan siber oleh Rusia sejak dimulainya konflik pada akhir Februari, menurut peneliti keamanan barat dan pejabat senior pemerintah. Korban ransomware baru, bernama "Prestige," tumpang tindih dengan serangan siber penghancur data lain yang melibatkan malware "FoxLoad," atau "HermeticWiper", kata Microsoft.
Lebih lanjut, Microsoft mengatakan ransomware "Prestige" bekerja dengan mengenkripsi data korban dan meninggalkan catatan tebusan yang mengatakan bahwa data hanya dapat dibuka dengan membeli alat dekripsi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Microsoft Sebut Ada Serangan Ransomware Baru di Ukraina dan PolandiaPeneliti menemukan peretasan mirip dengan serangan sebelumnya, terkait pemerintah Rusia mengganggu Ukraina.
Baca lebih lajut »
Putin Sebut Tak Perlu Ada Serangan Baru di Ukraina: Kami Tak Bertujuan Hancurkan Ukraina - Tribunnews.comPresiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan tidak perlu melakukan serangan besar-besaran baru di Ukraina.
Baca lebih lajut »
PBB: Pemerkosaan Termasuk Jadi Strategi Militer Rusia di UkrainaPBB sebut pemerkosaan dan serangan seksual oleh pasukan Rusia menjadi bagian dari taktik yang disengaja untuk tak memanusiakan korban di Ukraina.
Baca lebih lajut »
AS Janjikan Bantuan Senjata Hingga US$725 Juta ke UkrainaBantuan terbaru itu menunjukkan komitmen AS yang masih mendukung Ukraina di tengah serangan Rusia. Apalagi, serangan pasukan Rusia terhadap masyarakat sipil Ukraina semakin brutal.
Baca lebih lajut »
PBB: Pemerkosaan Jadi Strategi Rusia di Perang UkrainaPBB menyebut militer Rusia disebut-sebut memiliki strategi amoral di perang Ukraina yakni pemerkosaan.
Baca lebih lajut »
Putin: Tidak Perlu Lagi Serangan Rudal Besar-besaran di UkrainaPresiden Rusia Vladimir Putin menyatakan saat ini tidak ada kebutuhan serangan rudal skala besar tambahan pada target Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan...
Baca lebih lajut »