Microsoft akan membangun pusat data senilai 80 miliar dollar AS untuk mendukung pengembangan kecerdasan buatan, dengan sebagian besar investasi dilakukan di Amerika Serikat.
Perusahaan teknologi raksasa Microsoft akan mengeluarkan 80 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.296 triliun untuk membangun pusat data yang mendukung pengembangan inovasi kecerdasan buatan . Lebih dari setengah dari pengeluaran akan dipakai membangun fasilitas pusat data di wilayah Amerika Serikat. Microsoft Corp ( Microsoft ) berencana untuk menghabiskan 80 miliar dollar AS atau setara Rp 1,29 triliun untuk membangun fasilitas pusat data pada periode Desember 2024 — Juni 2025.
Rencana ini bisa dimaknai besarnya kebutuhan modal untuk pengembangan teknologi kecerdasan buatan. Sabtu (4/1/2024), menjelaskan, lebih dari separuh dari total anggaran pengeluaran yang diproyeksikan hingga Juni 2025 ini akan dilakukan di Amerika Serikat. Kemajuan teknologi kecerdasan buatan yang terjadi baru-baru ini adalah berkat investasi infrastruktur pusat data skala besar yang berfungsi sebagai fondasi penting bagi inovasi dan penggunaan teknologi kecerdasan buatan.Sebagian besar pengeluaran terkait pusat data akan digunakan untuk membeli cip berdaya tinggi dari perusahaan, seperti Nvidia dan penyedia infrastruktur seperti Dell Technologies Inc. Area fasilitas pusat data yang mendukung teknologi kecerdasan buatan membutuhkan banyak daya listrik sehingga mendorong Microsoft untuk membuat kesepakatan untuk membuka kembali reaktor di pembangkit listrik tenaga nuklir Three Mile Island di Pennsylvania, lokasi kehancuran parsial yang terkenal pada 1979. Pada laporan keuangan Desember 2023 — Juni 2024, Microsoft menghabiskan lebih dari 50 miliar dollar AS untuk belanja modal yang sebagian besar dipakai untuk pembangunan klaster server yang didorong oleh permintaan untuk layanan kecerdasan buatan.CEO Microsoft Satya Nadella (kiri), President Director Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir (tengah), dan President Microsoft Asia Ahmed Mazhari (kanan) menaiki tangga Istana Merdeka, Jakarta, untuk bertemu Presiden Joko Widodo, Selasa (30/4/2024
Microsoft Kecerdasan Buatan Pusat Data Investasi AI
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Menteri Investasi Sebutkan Target Investasi Rp13,032 Triliun hingga 2029Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani melaporkan rencana kerja Kementerian Investasi untuk 5 tahun ke depan kepada Presiden Prabowo Subianto. Target total investasi yang dihimpun pada 2025–2029 mencapai Rp13.032 triliun.
Baca lebih lajut »
Kunjungan ke Cina Membawa Komitmen Investasi Rp120 TriliunMenteri Investasi Rosan Perkasa Roeslani berhasil mendapatkan komitmen investasi sebesar Rp120 triliun dari kunjungannya ke Cina.
Baca lebih lajut »
Mentan: Pupuk Bersubsidi 2025 Dialokasikan Rp46,8 TriliunJatim Rp8 triliun, Jateng Rp 6 triliun dan Sulsel Rp 4 triliun, volume meningkat 100%.
Baca lebih lajut »
Indonesia Buka Peluang Investasi dari Timur Tengah dan DuniaMenteri Investasi Rosan Roeslani menyatakan Indonesia membuka peluang bagi investasi dari Timur Tengah dan negara lain untuk meningkatkan kontribusi investasi terhadap PDB. Indonesia menargetkan investasi sebesar Rp1.905 triliun di tahun ini dan Rp3.414 triliun pada 2029 untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada tahun tersebut. Kementerian Investasi juga menggali potensi investor portfolio, seperti Blackrock, dan akan mengumumkan proyek besar di sektor teknologi dari AS dalam waktu dekat.
Baca lebih lajut »
Microsoft Siap Investasi 80 Miliar Dolar untuk Pusat Data AIMicrosoft akan membangun pusat data khusus untuk kecerdasan buatan (AI) dengan investasi 80 miliar dolar AS. Alokasi ini untuk melatih model AI, menerapkan aplikasi AI, dan menguatkan posisi Amerika Serikat di bidang teknologi AI.
Baca lebih lajut »
Menteri Investasi Bertemu Perusahaan China untuk percepatan Investasi di Sektor EVRosan Perkasa Roeslani, Menteri Investasi dan Hilirisasi/ Kepala BKPM, menemui tiga perusahaan raksasa China di sektor ekosistem kendaraan listrik (EV) untuk mendorong percepatan investasi di Indonesia.
Baca lebih lajut »