Petani di Desa Brangkal, Kecamatan Bandarkedungmulyo, lebih memilih bertanam sayur-sayuran. Salah satunya mentimu. Selain perawatannya mudah, panen juga tidak membutuhkan waktu lama.
Menurut Murjito salah satu petani, semenjak ongkos tanam padi mahal karena sulitnya mencari pupuk subsidi dan harga pupuk nonsubsidi mahal, ia dan banyak petani lainnya lebih memilih tanam sayuran. “Kalau disini tanam mentimun yang cocok,” katanya.
Untuk menanam mentimun, ia menyebut tak butuh pupuk banyak. Sawah seluas 2.800 M2 miliknya hanya membutuhkan pupuk Urea 50 kilogram. “Kalau padi ya nggak bisa segitu pupuknya. Terlebih lahan disini tadah hujan. Harus butuh pupuk dobel kalau tanam padi,” ungkap dia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Anggap Rara Pawang Hujan Gagal, Panitia WSBK Pilih Doa dan IstighosahPenyelenggara tidak menggunakan pawang hujan, karena sebelumnya pawang hujan sering digunakan namun gagal mengehentikan hujan.
Baca lebih lajut »
Diguyur Hujan Seharian, Sejumlah Desa di Jombang Dilanda BanjirDesa yang dilanda banjir, tersebar di Kecamatan Mojowarno, Kecamatan Mojoagung dan Kecamatan Sumobito.
Baca lebih lajut »
Petani Mengeluh Harga Gabah Anjlok, Bapanas: Petani Tak Rugi!Petani Mengeluh Harga Gabah Anjlok, Bapanas: Petani Tak Rugi!
Baca lebih lajut »
Penjualan Semen Indocement (INTP) Naik Awal 2023 meski Hujan DerasPenjualan semen Indocement (INTP) meningkat pada Januari 2023 menjadi 1,45 juta ton dari 1,4 juta ton pada Januari 2022.
Baca lebih lajut »
Bus Restu Muat 12 Penumpang Terguling di Tol Jombang-MojokertoKecelakaan berawal dari sopir mengantuk atau disebut microsleep, masih kerap terjadi. Padahal, kondisi itu membahayakan.
Baca lebih lajut »