Pembahasan fokus pada cara untuk 'menyegel' ketenangan dan rencana konstruksi Gaza.
Pembahasan fokus pada cara untuk 'menyegel' ketenangan dan rencana konstruksi Gaza. REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kepala intelijen Mesir Abbas Kamel bertemu dengan pemimpin-pemimpin Hamas di Gaza. Kamel hendak memperkuat gencatan senjata antara kelompok milisi Palestina itu dengan Israel serta mendiskusikan rencana rekonstruksi Gaza yang hancur usai pertempuran 11 hari.
Pertempuran dipicu karena rakyat Palestina marah polisi Israel menyerbu masuk ke komplek Masjid al-Aqsa di Yerusalem. Di saat yang sama Israel berencana mengusir rakyat Palestina dari distrik Sheikh Jarrah untuk membangun pemukiman Yahudi Israel. Kunjungannya ini sebagai upaya Mesir untuk mempertegas peran penting mereka sebagai mediator antara Israel dan hamas. Membawa kembali kedua belah pihak ke proses damai.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Netanyahu Bertemu Pejabat Mesir, Bahas Gencatan Senjata Permanen di GazaPejabat Israel dan Mesir saling bertemu di negara masing-masing membahas konflik Israel dan Palestina di jalur Gaza.
Baca lebih lajut »
Kepala Intelijen Mesir ke Palestina Bahas Jerusalem dan GazaRadio publik Israel melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi sedang menuju ke Kairo dan Kamel dalam perjalanan ke Israel.
Baca lebih lajut »
Mesir-Hamas Bahas Gencatan Senjata dan Rekonstruksi GazaPejabat Hamas, yang dipimpin oleh kepala Gaza Yehya Al-Sinwar, akan mendesak Kairo untuk menekan Israel agar menghentikan serangannya terhadap warga Palestina di Jerusalem dan Sheikh Jarrah.
Baca lebih lajut »
Bahas Ketegangan di Kawasan, Mesir dan Israel Langsungkan PertemuanMesir dan Israel hari Minggu (30/5) melangsungkan pertemuan tingkat tinggi untuk memperkuat gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan kelompok militan Hamas, dan membangun kembali Jalur Gaza pasca perang selama 11 hari yang menghancurkan sebagian besar wilayah itu. Menteri Luar Negeri...
Baca lebih lajut »