'Mesin pembunuh' Presiden Rusia Vladimir Putin, unit pasukan Wagner, mengklaim sudah menguasai kota Soledar di Ukraina, yang kini jadi pusat pertempuran.
Grup tersebut juga mengaku menangkap sejumlah tahanan. Pengumuman akan dirilis segera.
Dalam beberapa bulan terakhir, Wagner dilaporkan telah merekrut ribuan narapidana Rusia dari penjara untuk bergabung dalam pertempuran di Ukraina. Hal ini membuat mereka terkenal tanpa ampun. "Ada kemungkinan realistis bahwa personel Wagner sekarang merupakan seperempat atau lebih dari pasukan Rusia," tambahnya., seorang tentara Ukraina yang bertempur di Soledar mengatakan situasinya"kritis". Jumlah korban tewas sekarang sangat tinggi sehingga"tidak ada yang menghitung korban tewas".
"Situasinya kritis. Sulit. Kami bertahan sampai yang terakhir," kata prajurit itu."Tidak ada yang akan memberi tahu Anda berapa banyak yang tewas dan terluka. Karena tidak ada yang tahu pasti. Tidak satu orang pun," tambahnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Perang Rusia vs Ukraina, Zelensky: Rusia Tak Bisa Tipu UkrainaPresiden Ukraina Zelensky berpesan kepada seluruh warganya untuk selalu optimistis untuk melewati perang dengan Rusia.
Baca lebih lajut »
Rusia Klaim Bunuh 600 Tentara Ukraina, Dibantah Habis-habisan oleh UkrainaRusia menyatakan telah membunuh 600 tentara Ukraina, namun tanda-tanda habis perang tak tampak.
Baca lebih lajut »
Pengakuan Mantan Komandan Perang Rusia, Tentara Putin Sudah Kalah di UkrainaMantan komandan perang Rusia mengungkapkan saat ini tentara Rusia sudah mengalami kekalahan di Ukraina.
Baca lebih lajut »
Mantan Komandan Rusia Ungkap Kondisi Pasukan Putin di UkrainaMantan komandan militer Rusia menyatakan pasukan Putin kemungkinan telah kalah dalam pertempuran penting di Ukraina.
Baca lebih lajut »
Putin Makin Menggila, Kirim 500.000 Tentara Baru ke UkrainaPejabat intelijen Ukraina menyebut Rusia akan memerintahkan mobilisasi hingga 500.000 wajib militer untuk sejumlah serangan terbaru.
Baca lebih lajut »