Jumlah pedagang di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat yang positif Covid-19 mencapai angka 36 orang dan 3 orang di antaranya meninggal.
"Ada sekitar 1.000 nama yang kita kirimkan ke Dinas Kesehatan untuk merekaEndrizal meminta warga yang melakukan aktivitas di pasar untuk mematuhi imbauan pemerintah seperti menggunakan masker, rajin cuci tangan, dan menjaga jarak.
Sementara itu dilansir dari, pakar epidemiologi Universitas Andalas , Defriman Djafri mengatakan ada delapan klaster penularan virus corona atau Covid-19 di Sumatera Barat .Kalau dilihat kasus pertama yang menjadi sumber penularan, ia menjelaskan seorang tenaga kesehatan atau orang yang bekerja di instansi kesehatan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Wabah Corona Merebak di Pasar Raya Padang, 36 Positif, 3 Meninggal dan Tracing 1000 NamaSebanyak 1000 nama telah diserahkan ke Dinas Kesehatan Kota Padang untuk dilakukan tracing, setelah 36 pedagang positif terinfeksi corona.
Baca lebih lajut »
Klaster Corona Pasar Raya Padang: Seribu Nama Sudah DiketahuiKlaster Pasar Raya Padang masih menjadi tempat penularan virus corona terbanyak di Sumatera Barat. PasarRayaPadang
Baca lebih lajut »
36 Pedagang Pasar Raya Padang Positif Corona: 3 Meninggal, Tracing 1.000 Nama, Pasar Sempat Tutup - Tribunnews.comSebanyak 36 pedagang di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Baca lebih lajut »
Fakta 36 Pedagang Positif Covid-19, Diduga Kontak dengan 1.000 Orang hingga Pasar DitutupUntuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Pasar Raya Padang, Dinas Perdagangan Kota Padang menutup pasar selama lima hari dan disemprot disinfektan.
Baca lebih lajut »
Masyaallah! 36 Pasien COVID-19 Pasar Raya Padang Pernah Kontak dengan Seribu OrangKlaster Pasar Raya Padang menjadi pusat penularan virus corona paling besar di Sumatera Barat. PasarRayaPadang
Baca lebih lajut »
Konsumsi BBM di Cirebon Raya Turun |Republika OnlineKonsumsi Pertalite dan Pertamax turun 16 persen dibandingkan situasi normal.
Baca lebih lajut »