Salah satunya adalah pemerintah yang pernah mencontohkan klaim terkait obat atau penangkal virus corona, padahal belum teruji secara klinis.
"Sejak akhir Februari sampai sekarang, kita melihat penanganan, politik manajemen penanganan wabah itu kedodoran," kata Tulus dalan konferensi persnya, Senin .Pemerintah bahkan sering kali mencontohkan klaim terkait obat atau penangkal virus corona.
"Ini artinya apa? selevel pejabat publik juga memberikan contoh-contoh kurang baik dan produktif membodohkan dan kurang mencerdaskan, sehingga kalau saat ini ada klaim-klaim yang bermunculan, sebenarnya efek dari itu semua," ujar dia.Tulus mengatakan, banyak masyarakat takut dengan pandemi Covid-19 yang belum memiliki obat penawar atau vaksin."Konsumen mendapatkan tekanan yang mendalam soal ekonomi. Gaji dipotong, PHK, ini membuat konsumen menjari jalan keluar," ungkap dia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Maraknya Klaim Obat COVID-19, YLKI Ungkap PenyebabnyaYLKI mengungkapkan, lemahnya penegakan hukum dan buruknya penanganan wabah juga berperan dalam maraknya klaim obat untuk COVID-19
Baca lebih lajut »
YLKI: Laporan Konsumen Saat Pandemi Didominasi soal Harga Masker dan 'Hand Sanitizer''Memang dominan masalah mulai dari harga masker, hand sanitizer, dan obat-obatan. Itu menempati 33,30 persen ataupun rangking ke dua,'
Baca lebih lajut »
Maraknya Klaim Obat COVID-19, YLKI Ungkap PenyebabnyaYLKI mengungkapkan, lemahnya penegakan hukum dan buruknya penanganan wabah juga berperan dalam maraknya klaim obat untuk COVID-19
Baca lebih lajut »
Ini 4 Penyebab Maraknya Klaim Temuan Vaksin Covid-19Ada empat masalah penyebab utama dalam penanganan wabah pandemi covid-19.
Baca lebih lajut »
Kemenkes Minta Masyarakat Kritis Klaim Obat Covid-19Penetapan suatu obat memerlukan uji klinis dan proses panjang, termasuk untuk Covid-19.
Baca lebih lajut »