JPNN.com : Ammarsjah merujuk pada Ketua BEM UI Melki Sedek Huang yang mengaku diintimidasi oleh oknum Polri dan TNI.
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Ammarsjah Purba menilai ada indikasi aparat negara melakukan intimidasi seperti yang terjadi pada zaman Orde Baru . Meski tahapannya masih kecil, tetapi tanda-tandanya sudah mengarah seperti Orba.
"Contohnya mahasiswa Universitas Indonesia mendapatkan intimidasi dari aparat kepolisian dengan mendatangi rumah dan meminta keterangan dari ibu mahasiswa tadi. Apa yang terjadi sama seperti yang dialami ibu saya dulu 1998, diancam karena saya aktivis," kata Ammarsjah Purba dalam konferensi pers, Kamis .
Selain itu, peristiwa pada hari Jumat pekan kemarin di Pasuruan dan juga di kantor DPC PDIP di Surakarta yang didatangi aparat negara dan bertanya-tanya soal kegiatan di kantor.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ketua BEM UI Diduga Diintimidasi Aparat, Mahfud MD Beri Peringatan KerasJPNN.com : Menko Polhukam Mahfud MD turut merespons dugaan intimidasi yang dialami Ketua BEM UI Melki Sedek Huang.
Baca lebih lajut »
Mahfud Kirim Tim Buat Investigasi Dugaan Intimidasi Aparat ke Ketua BEM UI yang Kritik Putusan MKMenkopolhukam Mahfud MD akan melakukan investigasi terkait dugaan intimidasi yang diterima Ketua Umum BEM UI Melki Sedek Huang dan keluarganya.
Baca lebih lajut »
Bicara Putusan MK dan Kemunduran Demokrasi, Al Araf Singgung Intimidasi pada Ketua BEM UIJPNN.com : Ketua Centra Initiative Al Araf singgung intimidasi terhadap ketua BEM UI sat bicara putusan MK dan kemunduran demokrasi di Indonesia.
Baca lebih lajut »
Profil Hakim Suhartoyo Pengganti Anwar Usman Sebagai Ketua MK, Tertarik Bidang Politik dari RemajaProfil sosok Suhartoyo, dari Ketua PN Jaksel yang kini terpilih menjadi Ketua MK, menggantikan Anwar Usman.
Baca lebih lajut »
Tata Kota Jakarta Menurut Ridwan Kamil sebagai ArsitekKondisi yang lebih mendahulukan kepentingan pengguna mobil dibandingkan pejalan kaki dinilai Ridwan Kamil membuat manusia di Jakarta hidupnya tidak optimal.
Baca lebih lajut »