Pada kasus saraf kejepit yang dialami Ferry Irawan, salah posisi tidur di pesawat dan terlalu menunduk saat bermain HP yang menjadi penyebabnya.
terjadi ketika ada bantalan tulang yang menonjol keluar dan menekan saraf di sekitarnya. Penyebabnya pun beragam, seperti faktor degeneratif, postur tubuh yang salah, cedera, radang sendi leher, ataupun obesitas. Gejala yang bisa timbul dari saraf kejepit ini antara lain nyeri yang menjalar ke bahu sampai lengan dan tangan, kesemutan, kebas, hingga kelemahan otot di sekitarnya. Nyeri akibat saraf kejepit akan semakin memburuk jika dibiarkan dan tidak ditangani segera.
Ferry juga mengungkapkan merasa takut untuk menjalani operasi. Pasalnya, operasi besar atau konvensional ini bisa menyebabkan kerusakan permanen seperti lumpuh pada sebagian tubuh. Maka Dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS, dokter spesialis bedah saraf yang menanganinya, menyarankan untuk melakukan teknik pengobatan terbaik untuk saraf kejepit yaitu endoskopi PECD yang lebih aman dan minim risiko.
PECD bekerja dengan menggunakan selongsong kamera berdiameter 4mm, untuk mengambil atau melepaskan bantalan tulang yang menjepit saraf. Dengan PECD, luka sayatan juga minimal, sehingga tidak perlu mengganti bantalan tulang ataupun memberikan pen pada tulang leher.