Seperti para gembala, kita dipanggil ke Betlehem untuk berani mengolah kelindan krisis-harapan dalam hidup yang mengalami transendensi dan keprofanan.
Terhadap kalimat ajakan ”Marilah Kita Pergi ke Betlehem ”, yang menjadi tema Natal KWI & PGI tahun 2024 ini, setidaknya satu pertanyaan logis yang mesti teraju, yakni: ”Pergi ke Betlehem yang mana?””Bethlehem: The Birth of Christ in Crisis”. Sebagai dampak konfik di Gaza, banyak orang menghindari lokasi-lokasi tertentu, termasuk kota yang istimewa ini.
Bisakah kita menghubungkan kedua ”Betlehem” ini? Tentu saja bisa dan perlu agar kita tidak naif di satu pihak dan tidak membiarkan realitas digerus tanpa ampun oleh kepedihan, di lain pihak. Harapan dan kepedihan mesti ditangkup bersama menjadi suatu panggilan yang memahami konteks dan sekaligus terdorong untuk menggulatinya dan berbuat sesuatu terhadapnya.
Kasus-kasus rapuhnya relasi sosial , relasi personal , untuk berani mengolah kelindan krisis-harapan dalam hidup yang mengalami transendensi dan imanensi . Panggilan untuk ”Pergi ke Betlehem”, dengan demikian, adalah panggilan bagi semua orang yang berani memasuki ketegangan dalam berbagai macam konteks kehidupan yang membutuhkan sentuhan nyata .), setipis apa pun, dalam respons kita itu. Marilah kita menyatakan kesediaan untuk hadir dan melangkahkah kaki bergerak ke sana. Selamat Natal.
Bisakah kita menghubungkan kedua ”Betlehem” ini? Tentu saja bisa dan perlu agar kita tidak naif di satu pihak dan tidak membiarkan realitas digerus tanpa ampun oleh kepedihan, di lain pihak. Harapan dan kepedihan mesti ditangkup bersama menjadi suatu panggilan yang memahami konteks dan sekaligus terdorong untuk menggulatinya dan berbuat sesuatu terhadapnya.
Betlehem Renungan Daniel K Listijabudi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Belajar dari Konflik Masa Lalu untuk Membangun Masa DepanBanyak konflik di Indonesia yang awalnya disangka sebagai konflik SARA Namun setelah didalami sebenarnya adalah disebabkan oleh ketidakpuasan terhadap pemerintahan pusat
Baca lebih lajut »
Tujuan Belajar Sejarah: Memahami Masa Lalu untuk Membentuk Masa DepanPelajari tujuan belajar sejarah dan manfaatnya bagi kehidupan. Memahami masa lalu untuk membentuk masa depan yang lebih baik.
Baca lebih lajut »
Tujuan Mempelajari Sejarah: Memahami Masa Lalu untuk Membentuk Masa DepanPelajari tujuan mempelajari sejarah dan manfaatnya bagi kehidupan. Temukan bagaimana sejarah membentuk identitas dan memberikan pelajaran berharga.
Baca lebih lajut »
Legan Alan, Gelung Tradisional Flores yang Menjembatani Masa Lalu dan Masa KiniLegan alan menyimpan makna mendalam yang berkaitan erat dengan tradisi dan adat istiadat Flores. Sebelum seorang gadis dapat mengenakan gelung legan alan, ia harus menjalani upacara adat Sikka.
Baca lebih lajut »
Menko Yusril Ajak Masyarakat Fokus ke Masa Depan, Jangan Terjebak Dendam soal Pelanggaran HAM Masa LaluMenko Kumham Imipas Yusril Ihza Mahendra mengatakan, penting menggunakan pelajaran dari sejarah sebagai fondasi untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Baca lebih lajut »
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Merencanakan Rekayasa Lalu Lintas Untuk Reuni Akbar PA 212Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyiapkan rekayasa lalu lintas di kawasan Monas, Jakarta Pusat, dengan tujuan menjamin keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas bagi masyarakat yang melintas dan mengikuti Reuni Akbar PA 212 pada Senin (2/12/2024). Rekayasa ini bersifat situasional dan diharapkan dapat mempercepat penanganan situasi lalu lintas.
Baca lebih lajut »