Menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Palembang, Sumatera Selatan sudah mencukupi untuk pemenuhan gizi anak. Anggaran per porsi dinaikkan dari Rp 6.000 menjadi Rp 8.000 untuk siswa TK-SD.
Rabu, 08 Jan 2025 17:20 WIBKetua Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI) Sumsel Yenita menilai menu program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) di Palembang , Sumatera Selatan sudah mencukupi untuk pemenuhan gizi anak. Pemenuhan kebutuhan gizi ini tercapai setelah anggaran per porsi dinaikkan dari Rp 6.000 ke Rp 8.000 untuk siswa TK-SD. Dalam susunan menu seimbang harus ada unsur zat gizi penghasil tenaga (karbohidrat), zat gizi pembangun (protein hewani dan nabati), vitamin dan mineral (sayur dan buah).
Kalau yang sudah berjalan saat ini gizinya sudah seimbang, ujar Yenita, Rabu (8/1/2025). Dia menyebut varian susu ditiadakan karena minuman itu bisa digantikan dengan protein hewani lain. Namun, jika ditambahkan susu maka akan lebih komplit.Untuk susu bisa digantikan dari protein hewani, katanya.Meski menu dinilai sudah mencukupi dari segi nilai gizi, Yenita mewanti-wanti agar porsi MBG yang diberikan kepada siswa setidaknya harus memenuhi 30 persen dari kebutuhan harian siswa.Dia merincikan kebutuhan makan ideal dalam sehari adalah makan pagi 30 persen, snack pukul 10.00 WIB 5 persen, makan siang 30 persen, snack pukul 16.00 WIB 5 persen, dan makan malam 30 persen.MBG bisa untuk memenuhi kebutuhan gizi makan siang sebesar 30 persen dari kebutuhan satu hari, terang ahli gizi dari RSUP dr Mohammad Hoesin Palembangini. Untuk berat dalam porsi MBG, dia menyebut berbeda-beda antar tiap siswa sekolah. Seperti porsi antarsiswa TK, SD, SMP, maupun SMA. Porsi anak TK, SD, SMP, dan SMA tentu berbeda-beda. Tapi menghitungnya berdasarkan kebutuhan sesuai usia. Jadi untuk MBG makan siang harus 30 persen dari kebutuhan, jelasnya. Terkait nilai dalam menu MBG sebesar Rp 8.000 untuk siswa TK-Kelas 3 SD dan kelas 4 SD-SMP Rp 10.000 dalam program MBG ini, dia menyebut variasi menu untuk lauk hewan terbatas. Pembuat harus memutar otak agar nilai gizi per porsi tercukupi dengan anggaran yang ada
GIZI MBG PALEMBANG SUMATERA SELATAN ANAK
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
MBG Gratis Diterapkan di Palembang, Menu Disajikan Disukai SiswaProgram Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto mulai diterapkan di sekolah-sekolah di Kota Palembang. Menu yang disajikan, seperti nasi putih, tahu, tempe, tumis buncis, dan pisang, mendapat reaksi beragam dari siswa.
Baca lebih lajut »
Siswa Palembang Menolak Menu MBG Karena Tidak Doyan TempeProgram Makan Bergizi Gratis (MBG) di Palembang dihadapi kendala karena sebagian siswa menolak menu yang disediakan.
Baca lebih lajut »
Siswa Palembang Kurang Apresiasi Menu MBGProgram Makan Bergizi Gratis (MBG) di Palembang menuai beragam reaksi, dimana sebagian siswa enggan menyantap menu yang disediakan.
Baca lebih lajut »
Pemkot Palembang Bentuk Satgas Khusus untuk Manajemen MBGPemerintah Kota Palembang membentuk satgas khusus untuk mengawasi program makan bergizi gratis (MBG). Program ini menggunakan dana pusat melalui Badan Gizi Nasional dan menargetkan peserta didik, anak-anak, dan ibu menyusui.
Baca lebih lajut »
Menu MBG Berganti Setiap 20 Hari untuk Cegah KebosananMenteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, menyatakan bahwa menu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan diganti setiap 20 hari untuk menghindari rasa bosan. Program ini, yang didanai sebesar Rp71 triliun dari APBN 2025, dimulai dengan operasional 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 26 provinsi, yang memasok paket makanan kepada sekitar 500.000 penerima manfaat per hari.
Baca lebih lajut »
Pemutakhiran Menu MBG Didesak untuk Cegah KebosananDosen Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Indah Nuraeni menekankan pentingnya pemutakhiran menu dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mencegah kebosanan siswa dan para pemasak. Ia juga menyarankan pendampingan ahli gizi di setiap dapur umum MBG.
Baca lebih lajut »