Menteri PPPA menyebutkan hingga 23 April 2020, ada 205 kasus kekerasan yang dilaporkan oleh korban perempuan.
I Gusti Ayu Bintang Darmawati menyatakan, perempuan dan anak menjadi kelompok rentan kekerasan seiring dengan penerapan kebijakan beraktivitas di rumah selama pandemi Covid-19.
"Data Simfoni PPPA sampai 23 april 2020, terdapat 205 kasus kekerasan dalam rumah tangga yang dilaporkan oleh korban perempuan," kata Bintang dalam diskusiBaca juga: Hasilnya, sebanyak 91 persen anak mendapatkan pendampingan orangtua selama belajar dari rumah, tetapi hanya dibebankan kepada perempuan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Menteri PPPA: Jadilah Perempuan yang Cerdas dan Kritis |Republika OnlineBintang mengatakan sosok RA Kartini mengajarkan keterbatasan bukan menjadi halangan.
Baca lebih lajut »
Menteri PPPA Minta Perempuan Cerdas dan Kritis Hadapi Pandemi CoronaBintang mengatakan kondisi pandemi Corona COVID-19 memang menjadi tantangan bagi semua orang, termasuk para perempuan Indonesia
Baca lebih lajut »
Jaga Anak dan Perempuan di Tengah Pandemi, Kementerian PPPA Luncurkan Gerakan BerjarakTarget gerakan ini diutamakan pada dua upaya yang meliputi pencegahan dan penanganan dengan fokus utama pada kelompok rentan terdampak.
Baca lebih lajut »
Gerakan #Berjarak, Strategi Kementerian PPPA Lindungi Perempuan dan Anak dari Covid-19\nBintang mengatakan, hingga 21 April 2020 tercatat 28 provinsi dan 378 kabupaten atau kota yang telah menjalakan aksi Berjarak.
Baca lebih lajut »
Internet Bisa Berdampak Negatif ke Anak, Kemen PPPA Minta Orangtua Aktif MendampingiOrangtua perlu mewaspadai ancaman dibalik ketergantungan anak-anak dengan internet selama masa belajar dari rumah
Baca lebih lajut »
Seniman Ciptakan Tarian Penghormatan untuk Korban Covid-19 |Republika OnlinePara korban pandemi Covid-19 ini harus diperlakukan secara baik.
Baca lebih lajut »