Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pun menyentil Perum Bulog karena hanya mampu menyerap beras dengan jumlah sedikit saat panen raya awal 2022.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
Syahrul mengatakan, saat panen raya dan pasokan melimpah, Bulog hanya mampu menyerap 41 ribu ton. Syahrul mengatakan hal ini di depan Dirut Perum Bulog Budi Waseso. "Tentu ini ada masalah. Raskinnya harus keluar supaya supply demand jalan. In out di Bulog juga harus kita jaga," tuturnya. Untuk diketahui, memang seharusnya Perum Bulog mampu menyerap beras petani 60%-70% dari target pasokan total dari 1,2 juta ton. Dalam paparan Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto, tercatat bahwa sedikitnya penyerapan Bulog terjadi pada bulan Januari, Februari dan Maret 2022.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Mentan: Bukan Masalah Impor Beras atau Tidak, Tapi Kenapa Harga NaikMenteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengaku selama ini tak pernah mempermasalahkan apakah pemerintah mengambil kebijakan impor beras atau tidak.
Baca lebih lajut »
Mentan: Masalah bukan soal impor beras tapi tentang harganyaMenteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan tidak mempermasalahkan soal kebijakan impor beras namun bagaimana mengatasi masalah harga beras.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani: Rambut Putih Wajah Berkerut Bukti Pak Bas Serius Mikirin RakyatMenteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan pujian kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang akrab disapa Pak Bas. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri...
Baca lebih lajut »
Kementerian Pertanian Raih Penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik |Republika OnlinePenghargaan juga tak lepas dari kerja keras jajaran Litbang dan satker kementan
Baca lebih lajut »
Kementerian Pertanian Menerima Dana Hibah 2,4 Juta Dollar ASSetiap jenis tanah akan memengaruhi faktor-faktor lain yang dibutuhkan dalam pertanian. Penerapan teknologi digital diharapkan mampu meningkatkan produktivitas padi nasional. Iptek AdadiKompas
Baca lebih lajut »