Industri manufaktur harus mengikuti penanganan kesehatan, tapi tidak boleh tertinggal
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimis, industri manufaktur bisa kembali bergeliat seperti sebelum pandemi, ketika obat atau vaksin Covid-19 telah ditemukan."Dalam tiga bulan, PMI Indonesia bisa kembali seperti pada Februari lalu, syaratnya obat dan vaksin ditemukan," kata Agus dalam Webinar bertema 'Menghidupkan Lagi Industri di Era Pandemi' pada Kamis .
Sementara saat ini, sambung Agus, pengembangan industri manufaktur harus terus dilakukan di tengah Covid-19. Hanya saja tidak boleh mendahului penanganan kesehatan. Dengan begitu, sambungnya, saat memasuki kenormalan baru atau ketika vaksin Covid-19 sudah ditemukan, manufaktur Indonesia tidak akan butuh waktu lama untuk bangkit kembali.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Protokol Kesehatan Industri Hiburan Segera Diterbitkan |Republika OnlineGugus Tugas telah bertemu dengan sejumlah insan hiburan hingga asosiasi perfilman.
Baca lebih lajut »
Menperin: Calon Investor Asing di Indonesia Soroti Dua Hal |Republika OnlinePara calon investor sangat mengapresiasi RUU Cipta Kerja.
Baca lebih lajut »
Lebih Optimis, BI: Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 0,9 Persen |Republika OnlineBank Indonesia melihat defisit transaksi berjalan mengalami surplus pada Mei 2020.
Baca lebih lajut »
Iklan dan Harga Jadi Strategi Industri Rokok Sasar Anak |Republika OnlineIklan yang menarik menampilkan hal-hal yang lekat dengan anak muda.
Baca lebih lajut »
Nigeria Jajal Industri Halal |Republika OnlineIndustri halal relatif tidak dikenal di Nigeria, bahkan bagi umat Islam.
Baca lebih lajut »
Google Meet Segera Hadir di Gmail Android dan iOS |Republika OnlineAkan ada di Gmail Android dan iOS, Meet nantinya tinggal diakses inbox.
Baca lebih lajut »