JPNN.com : Budayawan Antonius Benny Susetyo atau Romo Benny menolak lupa peristiwa 27 Juli 1996 atau dikenal dengan sebutan peristiwa Kudatuli
jpnn.com, JAKARTA - Budayawan Antonius Benny Susetyo mengingatkan peristiwa 27 Juli 1996 di Jakarta bukan sekadar kenangan pahit dalam sejarah politik Indonesia.
Pada hari itu, pemerintah Orde Baru di bawah Presiden Soeharto melakukan serangan terhadap kantor pusat Partai Demokrasi Indonesia yang diduduki pendukung Megawati Soekarnoputri, pemimpin partai yang baru saja digulingkan.
Kudatuli Antonius Benny Susetyo Romo Benny Pancasila Jakarta
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Server PDN Diretas, Romo Benny: Ada Celah Besar dalam Sistem Keamanan Data NasionalBenny pun mendorong evaluasi menyeluruh terhadap infrastruktur keamanan siber.
Baca lebih lajut »
Lawan Perilaku Transaksional, Romo Benny Ajak Semua Elemen Kembali pada Demokrasi PancasilaPada praktiknya, demokrasi sering kali dimaknai hanya sebagai alat untuk merebut kekuasaan dan mendapatkan kekuasaan di negara ini.
Baca lebih lajut »
Romo Benny Sebut Kembalinya Jamaah Islamiyah ke Pangkuan NKRI jadi Sejarah Keberhasilan DeradikalisasiRomo Benny menyebut bahwa keputusan ini menunjukkan keberhasilan program deradikalisasi yang dilakukan pemerintah.
Baca lebih lajut »
Romo Benny Sebut Kembalinya Jamaah Islamiyah ke Pangkuan NKRI jadi Sejarah Keberhasilan DeradikalisasiRomo Benny menyebut bahwa keputusan ini menunjukkan keberhasilan program deradikalisasi yang dilakukan pemerintah.
Baca lebih lajut »
PDIP Sebut Tanpa Peristiwa Kudatuli Tak Ada Reformasi: Anak Tukang Kayu Tak Mungkin Jadi PresidenKudatuli merupakan peristiwa pengambilalihan paksa Kantor DPP PDI yang saat itu dikuasai Megawati.
Baca lebih lajut »
Ribka PDIP: Kalau Tak Ada Reformasi, Tak Ada Anak Tukang Kayu jadi PresidenMenurut Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning, kalau tak ada peristiwa Kudatuli maka tak ada Reformasi.
Baca lebih lajut »