Uni Eropa diminta lebih keras terhadap rencana aneksasi Israel.
REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Luar Negeri Luksemburg Jean Asselborn menyatakan pengakuan Uni Eropa atas Palestina sebagai negara akan menjadi tak terhindarkan jika Israel tetap dengan rencana aneksasi. Dia juga menyerukan sikap Uni Eropa lebih keras terhadap rencana aneksasi pemerintah Israel. Baca Juga "Pengakuan atas Palestina, debat ini akan mendapatkan dinamika yang sama sekali baru.
Sejauh ini sembilan negara anggota Uni Eropa, di antaranya Swedia, Hongaria, dan Polandia, telah mengakui negara Palestina."Jika yang lain mengikuti, kemungkinan akan mencapai lebih dari sanksi ekonomi," kata Asselborn. "Saya tidak melihat perbedaannya sama sekali. Aneksasi adalah aneksasi. Ini merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional," katanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Menlu Iran: AS, Israel Terus Labeli Iran Ancaman |Republika OnlineIran menolak keras temuan PBB soal rudal yang menyerang Aramco di Arab Saudi
Baca lebih lajut »
Legalisasi Pemukiman Israel di Tepi Barat Ditolak Mahkamah Agung IsraelMahkamah Agung Israel menolak undang-undang yang ditetapkan pemerintah untuk legalisasi permukiman ilegal Yahudi.
Baca lebih lajut »
Menlu Iran Prediksi Trump Kembali Menangkan Pemilu ASMenteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan, Donald Trump masih memiliki peluang bagus untuk terpilih kembali...
Baca lebih lajut »
Menlu Apresiasi Kiprah Aisyiyah dalam Menangani Covid-19 |Republika OnlinePCIA Malaysia juga mengadakan tes kesehatan keliling bagi TKI di Malaysia.
Baca lebih lajut »
Analisis Menlu Iran soal Peluang Donald Trump di Pilpres MendatangMenlu Iran Mohammad Javad Zarif menyatakan ada 30-35 persen basis pemilih Donald Trump yang tak akan mengubah keputusan mereka di pilpres mendatang. DonaldTrump
Baca lebih lajut »
Ibu Korban Penembakan Tuding Israel Tutupi Kasus |Republika OnlineIbu dari pemuda autis yang jadi korban penembakan tuding Israel tutupi kasus
Baca lebih lajut »