Defisit APBN tahun 2023 akan kembali di bawah 3 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, pemerintah telah menyusun kerangan ekonomi makro untuk tahun depan. Ia memastikan, defisit APBN 2023 akan berada pada kisaran Rp 562,6 triliun hingga Rp 596,7 triliun atau 2,81 persen hingga 2,95 persen dari PDB.
Baca Juga "Ini artinya kita akan melaksanakan Undang-Undang 2 tahun 2020 di mana defisit APBN tahun 2023 akan kembali di bawah 3 persen, namun pada saat yang sama APBN akan tetap mendukung pemulihan ekonomi dan juga untuk terus mendukung program-program pembangunan nasional," jelas Sri Mulyani dalam keterangannya yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.
"Belanja negara tersebut terdiri dari belanja pusat yaitu antara Rp 2.017 triliun hingga Rp 2.152 triliun dan transfer ke daerah yang akan berkisar antara Rp 800 hingga Rp 826 triliun," jelasnya. "Ini yang harus kita pertimbangkan sebagai bagian untuk mendesain APBN 2023 kembali menuju pada defisit di bawah 3 persen, yaitu agar jumlah kebutuhan untuk menerbitkan surat utang bisa diturunkan secara bertahap, namun tetap berhati-hati," kata Sri Mulyani.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Menkeu: Pada 2023, Defisit APBN Kembali di Bawah 3%Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan pemerintah memproyeksikan defisit APBN pada 2023 di kisaran Rp562,6-596,7 triliun, atau maksimal 2,95% dari PDB.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani: Kuartal I 2022 APBN Surplus Rp 19,7 Triliun |Republika OnlineAPBN menjadi peredam guncangan dari gejolak dan tekanan global.
Baca lebih lajut »
Pemerintah Dinilai Hanya Mengambil Jalan Pintas Menaikan BBM dan Listrik untuk Meringankan APBN - tvOnePemerintah dinilai hanya mengambil langkah mudah dengan menaikkan BBM jenis pertalite dan solar serta tarif dasar listrik atas dalih meringankan beban APBN. - tvOne
Baca lebih lajut »
Biaya Pembangunan Infrastruktur Capai Rp6.445 Triliun, APBN Hanya Mampu Sumbang 37 Persen | Ekonomi - Bisnis.comSri Mulyani menuturkan bahwa APBN hanya mampu menyediakan 37 persen dari kebutuhan pendanaan infrastruktur yang mencapai Rp6.445 triliun.
Baca lebih lajut »
Demi Hemat APBN, Pemerintah Mau Naikkan Listrik, Pertalite, Solar, dan LPG 3 KgDemi menghemat APBN, pemerintah akan menaikkan harga Pertalite, Solar, LPG 3 kg, hingga tarif dasar listrik.
Baca lebih lajut »
Konflik Rusia-Ukraina Buat Pelaksanaan APBN 2022 Bisa Berubah |Republika OnlinePenyusunan APBN 2022 padahal sebelumnya telah mengantisipasi risiko seperti Covid-19.
Baca lebih lajut »