Menkes Kecewa Nyamuk Wolbachia Tuai Pro Kontra di Tengah Tingginya Kasus DBD

Menkes Budi Gunadi Sadikin Berita

Menkes Kecewa Nyamuk Wolbachia Tuai Pro Kontra di Tengah Tingginya Kasus DBD
Budi Gunadi SadikinNyamuk WolbachiaDbd Di Indonesia
  • 📰 detikcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 48 sec. here
  • 6 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 36%
  • Publisher: 51%

Menkes Budi Gunadi Sadikin buka suara terkait pro kontra penyebaran telur nyamuk wolbachia di tengah meningkatnya kasus DBD di Tanah Air.

Ni Made Lastri Karsiani Putri -Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di UID Bali Campus, Denpasar, Bali, Senin . Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara terkait pro kontra penyebaran telur nyamuk wolbachia di tengah meningkatnya kasus deman berdarah dengue di Tanah Air. Ia kecewa lantaran banyak warga menolak program yang diklaim mampu menekan wabah DBD itu.

Budi menyebutkan kasus DBD di Indonesia saat ini sudah mencapai 100 ribu kasus dengan pasien meninggal di bawah seribu orang. Menurutnya, program penyebaran telur nyamuk wolbachia itu sukses diterapkan di sejumlah negara. "Jadi, sedih kita sebagai orang Indonesia melihat negatifnya terus, jeleknya terus, hoaksnya, dan gosipnya terus. Padahal, negara lain sudah pakai ," tutur Budi di UID Bali Campus, Denpasar, Bali, Senin .Budi lantas mencontohkan Brasil yang pernah mencatatkan 3 juta kasus DBD dengan kasus meninggal sekitar ratusan ribu orang. Saat ini, Budi berujar, Brasil serius menerapkan program nyamuk wolbachia untuk menekan wabah DBD.

Budi menegaskan proyek wolbachia tetap berjalan. Tanpa menyebut jumlah secara rinci, Budi menyebut daerah lain yang belum menerapkan wolbachia kini sedang mengalami peningkatan kasus DBD,"Itu bukti ilmiahnya, bukan hoaks atau bukan opini. Itu bukti," pungkasnya.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

detikcom /  🏆 29. in İD

Budi Gunadi Sadikin Nyamuk Wolbachia Dbd Di Indonesia Berita Bali Terkini

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Kasus DBD di RI Tiba-Tiba Meningkat, Menkes Budi Buka Suara..Kasus DBD di RI Tiba-Tiba Meningkat, Menkes Budi Buka Suara..Menkes RI Budi Gunadi Sadikin buka suara perihal kasus DBD yang meningkat
Baca lebih lajut »

Melesat 85 Kasus DBD, Dinkes Jayapura Terus Tekan Penularan Gejalanya, Cek Cara Menghindari Nyamuk Aedes AegyptiMelesat 85 Kasus DBD, Dinkes Jayapura Terus Tekan Penularan Gejalanya, Cek Cara Menghindari Nyamuk Aedes AegyptiBerita Melesat 85 Kasus DBD, Dinkes Jayapura Terus Tekan Penularan Gejalanya, Cek Cara Menghindari Nyamuk Aedes Aegypti terbaru hari ini 2024-03-29 05:03:51 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »

Kasus DBD di Jakarta Alami Kenaikan, DPRD DKI Minta Sarang Nyamuk Rutin DiberantasKasus DBD di Jakarta Alami Kenaikan, DPRD DKI Minta Sarang Nyamuk Rutin DiberantasPemberantasan sarang nyamuk bakal efektif menekan angka kasus DBD di ibu kota. Selain itu, Khotibi juga mendorong kader jumantik melakukan sosialisasi 3M (menutup, menguras, dan mengubur) kepada masyarakat.
Baca lebih lajut »

Cegah DBD, Jumantik Harus Maksimal Memberantas Sarang NyamukCegah DBD, Jumantik Harus Maksimal Memberantas Sarang NyamukAnggota DPRD DKI Jakarta Khotibi Achyar meminta kader juru pemantau jentik jumantik melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara maksimal di wilayah masing-masing
Baca lebih lajut »

Jakpus tingkatkan upaya pengurangan perkembangbiakan nyamuk DBDJakpus tingkatkan upaya pengurangan perkembangbiakan nyamuk DBDPemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) terus meningkatkan upaya pengurangan perkembangbiakan nyamuk demam berdarah dengue (DBD) terutama pada ...
Baca lebih lajut »

Nyamuk Wolbachia, Solusi Atasi Demam Berdarah Dengue Selain 3M Plus Vaksin DBDNyamuk Wolbachia, Solusi Atasi Demam Berdarah Dengue Selain 3M Plus Vaksin DBDNyamuk Wolbachia dan Vaksin DBD Diklaim Efektif Kurangi Kasus Demam Berdarah Dengue
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-21 14:06:49