Artikel ini membahas fenomena ramai pengunjung tempat hiburan selama libur panjang di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang dihantui penurunan daya beli dan PHK massal. Pakar bisnis Rhenald Kasali menkaitkannya dengan istilah 'lipstick effect', sementara ekonom Bhima Yudhistira menyebutnya sebagai 'experience economy'. Artikel ini juga menganalisis dampak positif dan negatif dari fenomena ini terhadap ekonomi.
Memasuki tahun 2025, ekonomi Indonesia dihadapkan pada sejumlah tantangan, termasuk penurunan daya beli masyarakat, meningkatnya angka pengangguran, dan pergeseran struktur kelas menengah. Namun, di tengah kondisi tersebut, terlihat fenomena menarik di mana tempat- tempat hiburan masih ramai dikunjungi, terutama saat libur panjang seperti Isra Mikraj dan Imlek. Kondisi ini disoroti oleh pakar bisnis, Profesor Rhenald Kasali, melalui unggahannya di Instagram.
\Rhenald menyatakan bahwa fenomena ini dapat dikaitkan dengan istilah 'lipstick effect', yang menggambarkan perubahan gaya konsumsi masyarakat di masa ekonomi sulit. Istilah ini pertama kali muncul setelah tragedi 9/11 di Amerika Serikat, di mana penjualan lipstik malah meningkat meskipun daya beli masyarakat turun. Rhenald menjelaskan bahwa masyarakat dalam situasi ekonomi sulit cenderung mencari kemewahan yang terjangkau, seperti membeli mobil dari merek China yang harganya lebih murah, atau memilih liburan di tempat-tempat terdekat seperti Bandung, Jogja, atau Jawa Tengah.\Sementara itu, ekonom dan Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan bahwa fenomena ini dapat dikategorikan sebagai 'experience economy', di mana masyarakat mengalihkan pengeluaran mereka untuk kegiatan hiburan di saat daya beli tertekan. Contohnya, memanfaatkan libur panjang untuk mengunjungi tempat rekreasi, menonton bioskop, nongkrong di cafe, atau menjelajahi tempat wisata baru. Bhima menilai bahwa pengalaman ini menjadi pelarian dari situasi ekonomi yang sulit dan membawa manfaat bagi ekonomi seperti penciptaan lapangan kerja baru, pengembangan potensi wisata daerah, dan konservasi alam. Namun, ia menekankan pentingnya sikap bijak dalam menikmati 'experience economy', seperti tetap memprioritaskan kebutuhan pokok dan cicilan, serta membatasi pengeluaran untuk aktivitas hiburan
Ekonomi Indonesia Daya Beli PHK Pengangguran Liburan Lipstick Effect Experience Economy Tempat Hiburan Konsumsi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Liburan Seru di WaterparkArtikel ini membahas tentang keindahan dan keseruan liburan di waterpark, khususnya di Tropikana Waterpark Depok.
Baca lebih lajut »
Cianjur Siapkan Rp3 Miliar untuk Perbaikan Jalan Rusak Akibat Pergeseran TanahPemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyiapkan anggaran sebesar Rp3 miliar dari APBD 2025 untuk perbaikan permanen ruas jalan yang rusak akibat bencana alam pergeseran tanah. Ruas jalan di sejumlah kecamatan mengalami kerusakan berat, menyebabkan arus lalulintas terputus sementara.
Baca lebih lajut »
Pergeseran Otoritas Keagamaan Perempuan dalam Gerakan TarbiyahDALAM dua dekade terakhir banyak pihak yang menyampaikan pentingnya mendengar suara pandangan dan pengalaman perempuan dalam menjelaskan isu-isu keagamaan
Baca lebih lajut »
Peninggalan Carter dan Pergeseran Dukungan Muslim di AmerikaBerita ini membahas tentang penghormatan Wakil Presiden Kamala Harris kepada mantan Presiden Jimmy Carter dan pergeseran dukungan muslim di Amerika Serikat.
Baca lebih lajut »
Pergeseran Aset 10 Bank Terbesar di IndonesiaBerita ini membahas pergeseran peringkat 10 bank terbesar di Indonesia berdasarkan laporan keuangan September 2024. Terdapat pergeseran posisi di urutan ke-6, ke-8, dan ke-10.
Baca lebih lajut »
Pergeseran Jabatan KepolisianSurat telegram resmi mengumumkan berbagai pergantian jabatan dalam kepolisian, mencakup beberapa wilayah perkotaan di Indonesia.
Baca lebih lajut »