Tol Jakarta-Cikampek sampai Semarang menjadi titik krusial kepadatan kendaraan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem yang diprediksi oleh BMKG terjadi pada akhir tahun bersamaan dengan masa libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Untuk menanggulangi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan resiko banjir di jalan tol, sambung dia, upaya yang dilakukan adalah membuat gorong-gorong di jalan tol. Selain itu, juga melakukan rekayasa pembuatan hujan. Setiba di Cikampek, Menhub melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah pihak terkait di kantor Jasa Marga, Km 71b, Cikampek Utama.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tol Jakarta-Cikampek Mau Naik, Berapa Tarifnya Sekarang?Tarif Tol Jakarta-Cikampek akan mengalami penyesuaian atau kenaikan dalam waktu dekat. Tarif itu otomatis terintegrasi dengan Tol Layang MBZ di atasnya.
Baca lebih lajut »
140 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta hingga H-4 Natal Via Tol CikampekMenurut Jasamarga, kendaraan yang ke luar Jakarta dari H-7 hingga H-4 via GT Cikampek Utama sebanyak 140 ribu. Angka ini meningkat 26,86% dari hari biasa.
Baca lebih lajut »
Tarif Tol Jakarta-Cikampek Segera Naik, Ini Alasan BPJTTarif jalan tol Jakarta-Cikampek bakal naik dalam waktu dekat.
Baca lebih lajut »
Truk dan Angkutan Barang Dilarang Lewat Tol Jakarta-Cikampek Selama NataruKendaraan angkutan barang dengan sumbu tiga atau lebih dilarang melintasi Jalan Tol Jakarta - Cikampek (Japek) selama periode Natal 2022 dan Tahun baru 2023.
Baca lebih lajut »
Pemkab Semarang Gandeng Unika Semarang Berdayakan Pengelolaan BUMDesAda seratusan BUMDes di Kabupaten Semarang yang membutuhkan pendampingan agar dapat mengembangkan usaha ekonomi produktif warga.
Baca lebih lajut »
Herbel Muatan Truk Tercecer di Tol Semarang-Solo, 3 Mobil Kecelakaan KarambolKecelakaan beruntun atau karambol terjadi di Jalan Tol Semarang-Solo akibat tercecernya muatan material herbel atau bata ringan yang diangkut sebuah truk.
Baca lebih lajut »