Buku terbaru Klaas Stutje, Campaigning in Europe for a Free Indonesia, mengungkap peran penting ideologi kiri dalam pergerakan nasional Indonesia pada awal abad ke-20.
Di tengah hiruk pikuk negeri yang kian hari kian tidak jelas hendak ke mana, di penghujung tahun ada diskusi buku yang menggugah, yang mengingatkan kita akan adanya bab penting yang hilang dari sejarah, hilang dari diri kita, dan jangan-jangan ini salah satu sebab yang membuat kita kehilangan arah.
Klaas Stutje, peneliti dari Belanda yang banyak menulis tentang gerakan antikolonialisme Indonesia, komunisme internasional, dan imperialisme Belanda, menulis buku Campaigning in Europe for a Free Indonesia: Indonesian Nationalists and the Worldwide Anticolonial Movement, 1917-1931.Di Balik Bendera Persatuan: Kalangan Nasionalis Indonesia dan Gerakan Antikolonialisme Dunia 1917-1933. Diterbitkan oleh CV Marjin Kiri, buku terbit November 2024, dilanjutkan diskusi di sejumlah tempat pada awal Desember. Diskusi menghadirkan sang penerjemah yang tinggal di Amsterdam, Joss Wibisono. Saya mengikuti acara diskusi dua kali di Jakarta, selain diskusinya memang menarik—dan bersyukur banyak anak muda ikut—juga gembira ketemu Joss, teman lama yang kalau saya ke Belanda dengan sepeda ia boncengkan saya ke mana-mana. Enak menikmati kereta angin yang dikayuhnya. Boleh jadi pada kalangan terbatas seperti kalangan sejarawan telah banyak dipahami, bahwa di negeri ini begitu banyak catatan sejarah terkubur, lenyap dari ingatan. Salah satu di antaranya: peranan kalangan dan ideologi kiri khususnya pada periode 1920-an.Era 1920-an oleh banyak pemikir dianggap era penting, bukan hanya bagi Indonesia tapi seluruh dunia. Juga bukan melulu untuk persoalan politik kebangsaan, tapi hal-hal lain bahkan termasuk persoalan gaya hidup. Teman lain lagi, Ariel Heryanto, sering mengatakan, tentang apa yang terjadi sekarang tak ada yang tidak pernah terjadi pada 1920-a
IDEOLOGI KIRI PERJUANGAN Kemerdekaan GERAKAN ANTIKOLONIALISME SEJARAH INDONESIA 1920-AN
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BI Apresiasi Peran Masyarakat dan Polri dalam Mengungkap Upaya Pemalsuan Uang RupiahBank Indonesia (BI) mengapresiasi peran aktif masyarakat dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam mengungkap kasus uang palsu. BI juga menekankan pentingnya edukasi masyarakat untuk mengenali keaslian uang Rupiah dan menegaskan larangan dan sanksi pidana bagi siapapun yang melakukan pemalsuan uang.
Baca lebih lajut »
Ciri Ideologi Tertutup: Pengertian, Karakteristik, dan Perbedaannya dengan Ideologi TerbukaPelajari ciri-ciri ideologi tertutup, pengertian, karakteristik, dan perbedaannya dengan ideologi terbuka. Simak penjelasan lengkapnya di sini!
Baca lebih lajut »
Ideologi Tertutup: Ciri-Ciri, Karakteristik, dan Perbandingannya dengan Ideologi TerbukaArtikel ini membahas secara mendalam mengenai ideologi tertutup, meliputi pengertiannya, ciri-ciri, karakteristik, serta perbedaannya dengan ideologi terbuka. Ideologi tertutup didefinisikan sebagai sistem pemikiran yang bersifat dogmatis, kaku, dan tidak terbuka terhadap perubahan atau pandangan lain.
Baca lebih lajut »
Mengungkap Peranan Kiri dalam Gerakan Antikolonialisme Indonesia 1920-anBuku baru 'Campaigning in Europe for a Free Indonesia' membahas peran penting kalangan kiri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, mengingatkan kita akan sejarah yang terkubur.
Baca lebih lajut »
Dampak Pep Guardiola dan Ronaldinho bagi Lionel MessiMengungkap peran penting Pep Guardiola dan Ronaldinho dalam karier Messi.
Baca lebih lajut »
Pemberontak Suriah Temukan Gudang Narkoba Assad, Ungkap Fakta CaptagonPara pemberontak Suriah mengungkap peran rezim Presiden Bashar al-Assad dalam produksi obat-obatan terlarang dunia.
Baca lebih lajut »