Menguak Lebih Jauh Situs Gedog di Blitar

Indonesia Berita Berita

Menguak Lebih Jauh Situs Gedog di Blitar
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 57 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 26%
  • Publisher: 70%

Gubernur Jenderal Hindia Belanda Thomas Stamford Raffles menyinggung Candi Gedog dalam bukunya, ”History of Java”. Pihak Balai Pelestarian Kebudayaan XI pun mengekskavasi untuk kelima kalinya situs ini. Nusantara AdadiKompas Kompas58

Tim arkeolog Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI tengah melakukan ekskavasi terhadap Situs Gedog di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur, Rabu . Ini merupakan ekskavasi kelima terhadap situs yang berjarak 9 kilometer dari Candi Penataran itu.

Sedangkan di sisi utara, di dekat jalan desa, sebuah ekskavator kecil menderu. Alat berat milik Dinas Lingkungan Hidup Kota Blitar itu tengah dioperasikan untuk memindahkan tumpukan tanah galian yang telah menggunung, ke atas bak truk untuk diangkut ke tempat lain. ”Sampai hari kesembilan, hasilnya ada beberapa struktur, terdiri atas pagar luar dari candi. Ada juga balai, seperti pendapa besar. Kemudian, yang di bawah, kami belum bisa pastikan, tetapi ada indikasi itu bangunan terkait air. Entah petirtaan atau saluran air,” ujar Koordinator Tim Arkeolog BPK Wilayah XI Nugroho Harjo Lukito.

Memang, dimensi batu bata belum bisa dijadikan patokan kapan periodisasi candi itu dibangun. Batu bata tebal biasa ditemukan pada benda cagar budaya peninggalan masa pra-Kerajaan Kediri hingga Majapahit . Batu bata tebal biasa digunakan untuk menyangga struktur bangunan yang berat. Sebaliknya, batu bata tipis untuk struktur ringan.

”Karena masa Majapahit biasanya mereka senang memugar tinggalan leluhur, seperti Candi Jawi , Candi Jago , Simping, dan Penataran . Itu yang mereka lakukan pemugaran,” ucapnya.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Komjen Fadil Ungkap Baru 3 Kapolri yang Lakukan IniKomjen Fadil Ungkap Baru 3 Kapolri yang Lakukan IniKetiga Kapolri yang dimaksud Fadil yaitu Jenderal (purn) Timur Pradopo, Jenderal (purn) Sutarman, dan Jenderal Tito Karnavian.
Baca lebih lajut »

Snouck Hurgronje dan Kisah Menjinakkan Hindia BelandaSnouck Hurgronje dan Kisah Menjinakkan Hindia BelandaMenjinakkan Hindia Belanda menjadi salah tantangan Snouck Hrugronje. Pengalamannya hidup di Mekkah dan mengamati jemaah haji Jawah (Hindia Belanda) memberi pengayaan untuk mencermati dinamika di Hindia Belanda. Opini AdadiKompas Kompas58
Baca lebih lajut »

Gundogan-Tonali dan Tantangan Duo Jenderal Lapangan Tengah - Jawa PosGundogan-Tonali dan Tantangan Duo Jenderal Lapangan Tengah - Jawa PosMusim depan (2023–2024), Gundo –sapaan akrab Gundogan– dan Tonali bakal menjalani tantangan liga yang baru.
Baca lebih lajut »

Mencicipi Gudeg Rukun, Kuliner Legendaris Sejak 1960, Langganan JenderalKeistimewaan dari Gudeg Rukun adalah pengolahannya masih menggunakan kayu bakar sejak 1960 hingga saat ini.
Baca lebih lajut »

Saat Polisi Pelaku Pemerasan Naik Pangkat Jadi Jenderal Bintang 1, Kini Bertugas di BINSaat Polisi Pelaku Pemerasan Naik Pangkat Jadi Jenderal Bintang 1, Kini Bertugas di BINKaro Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, kenaikan pangkat RI dari Kombes ke Brigjen sudah sesuai aturan.
Baca lebih lajut »

Kritikan Bambang Rukminto ke Seorang Jenderal Dikaitkan Penodongan di MalangKritikan Bambang Rukminto ke Seorang Jenderal Dikaitkan Penodongan di MalangPengamat Kepolisian Bambang Rukminto belakangan ini mengkritik perwira yang dapat promosi Brigjen padahal baru menjalani 1 tahun dari demosi selama 5 tahun.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-16 02:00:58