Sejumlah wilayah di Indonesia kaya akan potensi pasir silika atau pasir kuarsa. Potensi tersebut salah satunya ada di Pulau Rempang.
Lantas seperti apa potensi pasar kuarsa Indonesia hingga mengundang perusahaan China menanam investasi di Rempang?
Sumber daya dan cadangan pasir kuarsa Indonesia tersebut tersebar di 23 provinsi di Indonesia dari Aceh hingga Papua Barat. Pasir kuarsa sendiri ada di berbagai wilayah di Indonesia, namun hanya beberapa daerah yang memenuhi spesifikasi industri kaca dan panel surya, seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Sumatra Barat, dan juga Kepri.
Khusus di Indonesia, Rempang bukanlah destinasi pertama Xinyi. Perusahaan China itu sudah lebih dulu berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated and Industrial Port Estate di Gresik pada 2022 lalu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pascaricuh Pembebasan Lahan, LPSK: Hak Masyarakat Rempang Harus DijaminSolidaritas Nasional untuk Rempang menemukan delapan temuan terkait dampak kekerasan di Rempang pada 7 September.
Baca lebih lajut »
Kronologi Awal Konflik di Pulau Rempang, Investasi Bernilai Ratusan Triliun Berakhir Jeritan Pilu Warga RempangPolemik Pulau Rempang sampai saat ini belum menemukan titik temu, warga masih menolak untuk relokasi atas dampak proyek Rempang Eco City. Ini kronologi awalnya.
Baca lebih lajut »
Warga Masih Menolak, Pendaftaran Relokasi Rempang DiperpanjangBP Batam menunda penutupan pendaftaran warga Rempang yang bersedia relokasi imbas pembangunan PSN Rempang Eco City.
Baca lebih lajut »
Konflik Pulau Rempang, Ombudsman: Ada Potensi Maladministrasi di Pemerintah Kota Batam soal Rencana Relokasi WargaKonflik Pulau Rempang, Ombudsman RI menyebut ada potensi maladministrasi di pemerintah Kota Batam soal rencana relokasi warga.
Baca lebih lajut »
Panglima Yudo Margono Perintahkan Piting saat Demo Warga Rempang, TNI: Artinya Merangkul"...Kadang-kadang bahasa prajurit itu suka disalahartikan oleh masyarakat, yang mungkin tidak terbiasa dengan gaya bicara prajurit."
Baca lebih lajut »