Gus Baha melanjutkan dengan menyebutkan bahwa logika yang dibangun oleh Rasulullah SAW sangat luar biasa. Meskipun Nabi tidak ikut terlibat dalam maksiat, namun Rasulullah tetap memberikan kesempatan bagi umatnya yang melakukan kesalahan untuk mendapatkan syafaat.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali menemukan diri kita menghakimi atau mengecam orang lain karena perbuatan maksiat yang mereka lakukan. Namun, bagaimana jika kita diposisikan dalam situasi yang sama, yaitu menjadi orang yang terdekat dengan mereka yang berbuat maksiat? Apakah kita akan tetap seteguh itu dalam sikap kita?
Gus Baha menjelaskan bahwa sering kali kita mudah untuk mengharamkan maksiat pada orang lain karena mereka bukanlah orang yang kita sayangi. Dalam konteks ini, ia memberikan contoh sederhana yang banyak dikenal orang. Salah satu poin yang sangat penting menurut Gus Baha adalah bahwa dalam Kitab Hikam, yang dijelaskan oleh Ibn Ata'illah, ada sebuah ajaran yang relevan dengan hal ini. 'Coba lihat di Hikam nomor 15 di kitab saya di situ dijelaskan,' ujarnya.
Menurut Gus Baha, semangat kita dalam menginginkan hukuman bagi orang lain bisa jadi tidak setulus yang kita kira. 'Karena kalau itu anak Anda, pasti rasanya berbeda,' ujar Gus Baha. Ia menunjukkan bahwa kasih sayang dan ikatan keluarga seharusnya menjadi pertimbangan kita dalam memperlakukan orang lain yang berbuat kesalahan.
Gus Baha mengingatkan bahwa jika kita memiliki semangat yang sama dengan Rasulullah SAW, kita seharusnya mendoakan orang yang berbuat maksiat agar mereka mendapatkan petunjuk dan ampunan dari Allah. 'Coba kalau itu keluarga kamu, pasti marah bukan karena maksiatnya, tapi karena itu keluarga kamu,' lanjutnya.
Berita Islami Gus Baha Maksiat Mengharamkan Maksiat Analogi Gus Baha Menghakimi Orang Lain
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tanggapan Gus Baha tentang Kasus Gus Miftah: Kalau Saya Gus AsliKarena menjadi viral, masalah Gus Miftah ini ditanyakan ke Gus Baha
Baca lebih lajut »
Gus Baha Tanggapi Soal Gelar 'Gus': Saya Jelas Gus yang AsliBelakangan ini, gelar “Gus” menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Kontroversi ini dipicu oleh Gus Miftah, yang dianggap menyampaikan guyonan tidak pantas.
Baca lebih lajut »
Tanggapi Viral Hinaan Gus Miftah, Gus Baha Saya Gus Asli, Bukan NaturalisasiHanya saja Gus Baha berkelakar bahwa dirinya adalah gus asli artinya lahir dari orangtua yang mengasuh pondok pesantren demikian pula kakek-kakeknya
Baca lebih lajut »
Respons Adem Rasulullah saat Seorang Pemuda Berangkat Kerja Tak Ikut Ngaji, Dikisahkan Gus BahaGus Miftah saat ini tengah ramai menjadi perbincangan masyarakat luas pasca dirinya melontarkan kata-kata kasar yang diduga mengolok-olok penjual es teh.
Baca lebih lajut »
Tak Berterima Kasih kepada Manusia Itu Sangat Bahaya, Gus Baha Ungkap Ancaman RasulullahGus Baha menjelaskan ancaman Rasulullah kepada orang yang tidak mau berterima kasih kepada orang lain.
Baca lebih lajut »
Saat Bilal Ketiduran dan Bikin Rasulullah Harus Qadha Sholat Subuh, Dikisahkan Gus BahaGus Baha mengungkapkan bahwa Nabi SAW pernah melaksanakan sholat qadha. Penyebabnya karena Rasulullah tidak dibangunkan oleh Bilal sehingga harus melaksanakan sholat Subuh ketika matahari sudah terbit.
Baca lebih lajut »