Dalam separuh tahun 2019 hanya ada 10 hari dengan kualitas udara baik.
Baca Juga Beberapa pekan terakhir ini warga Jakarta dan sekitarnya terpaksa berhadapan dengan langit kelabu yang tak kunjung mencurahkan hujan. Itulah polusi yang membuat udara di Jakarta dan sekitarnya masuk kategori tidak sehat.
Tren kualitas udara buruk juga dialami di Bekasi, meski angkanya tidak separah Jakarta. Tangerang dan Tangerang Selatan juga tercatat memiliki kualitas udara yang buruk. Polutan dalam ukuran mikropartikel itu telah menyebabkan penyakit dan kematian dini. Ketika dihirup, partikel-partikel mikro yang dikenal sebagai PM2.5 meningkatkan risiko kematian dini karena jantung, strok, hingga masalah ISPA.
Sebanyak 75 persen kendaraan pribadi itu menjadi kontributor buruknya kualitas udara. Karena kualitas bahan bakar di Indonesia masih mengandung belerang yang tinggi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Wapada Penyakit yang Muncul Akibat Kualitas Udara BurukKualitas udara yang buruk berbahaya untuk kesehatan, utamanya penyakit yang berhubungan dengan sistem pernapasan.
Baca lebih lajut »
Waspada Penyakit yang Muncul Akibat Kualitas Udara BurukKualitas udara yang buruk berbahaya untuk kesehatan, utamanya penyakit yang berhubungan dengan sistem pernapasan.
Baca lebih lajut »
Cara Mencegah Dampak Kesehatan dari Kualitas Udara BurukUntuk mencegah dan mengurangi dampak kesehatan dari kualitas udara yang buruk, beberapa cara dapat dilakukan.
Baca lebih lajut »
Kualitas Udara Pagi Jakarta Dinilai BerbahayaMusim kemarau menjadi faktor penyebab meningkatnya polusi di Jakarta.
Baca lebih lajut »
Udara Jakarta Buruk, Warga Gugat Anies hingga Jokowi ke PengadilanSejumlah warga ini tergabung dalam Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Greenpeace Indonesia, dan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jakarta.
Baca lebih lajut »