Mengenal Sudden Delirium, Gejala yang Dapat Muncul Seminggu Sebelum Stroke TempoGaya
TEMPO.CO, Jakarta - Stroke atau juga disebut brain attack dapat menyebabkan kerusakan otak yang bertahan lama, kecacatan jangka panjang, atau bahkan kematian. Stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak tersumbat atau ketika pembuluh darah di otak pecah. Stroke sering terjadi tiba-tiba, namun ada gejala tertentu yang dapat mengindikasikan stroke ringan sebagai tanda dari stroke berat.
Gejala ini bisa membuat penderita tidak dapat berpikir atau berbicara dengan jelas.Tim peneliti memeriksa 2.416 peserta yang menderita stroke iskemik. Mereka menemukan bahwa pada 549 pasien, TIA muncul sebelum keadaan darurat yang sebenarnya dan terjadi dalam seminggu yang menyebabkan stroke dalam banyak kasus.Orang yang mengalami sudden delirium bisa merasa disorientasi dan berupaya untuk memperhatikan atau mengingat sesuatu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Mengenal Eksim, dari Gejala hingga Cara MencegahnyaEksim adalah salah satu kondisi kulit yang bisa membuat kesal. Berikut penjelasan tentang eksim, mulai dari gejala hingga cara mencegahnya.
Baca lebih lajut »
Tak Punya Pasangan? Tenang, |em|Love Language|/em| Bisa Diungkapkan pada Diri Sendiri |Republika OnlinePenting untuk mengenal dan mencintai diri sendiri.
Baca lebih lajut »
Selamat Hari Valentine! Waktunya Mengenal 5 Bahasa CintaValentine’s Day menjadi momen yang tepat untuk para pasangan mengenal soal bahasa cinta.
Baca lebih lajut »
Pusri Contoh Inovasi Sosial dan TJSL Pupuk Kaltim |Republika OnlinePupuk Sriwijaya ingin mengenal lebih dalam implementasi TJSL Pupuk Kaltim.
Baca lebih lajut »
Asidosis Metabolik: Penyebab, Gejala, dan Cara MencegahAsidosis metabolik adalah kondisi ketika asam menumpuk di cairan tubuh. Apa saja penyebab, gejalanya dan cara mengatasinya?
Baca lebih lajut »
Mengenal RPL, Metode Pembelajaran Khusus bagi Kaum Pekerja |Republika OnlineBinus University menyebut metode RPL belum banyak dikenal karena masih baru
Baca lebih lajut »