Ini bukan Pesantren Tahfiz biasa. Pesantren Difabel KH Lutfi Fathullah jadi luar biasa karena isinya calon penghafal Quran dari kalangan disabilitas Tunarungu.
Yups, Pesantren ini berisikan orang-orang yang kurang dalam hal pendengaran alias tunarungu. Kini pesantren itu dihuni oleh 14 santriwati yang boarding dan 10 santriwati yang pulang pergi.
Ponpes ini dibangun untuk menyamaratakan pendidikan agama, menghafal kitab suci atau pendidikan umum bagi anak-anak tunarungu. Potret para santriwati beraktivitas bersama-sama selama bulan ramadan. Momen kebersamaan inilah yang selalu mereka lakukan untuk menghabiskan waktu belajar sambil bermain. Al-Quran hadir untuk seluruh umat manusia tanpa mengenal batasan. Untuk itu, Pesantren Tahfiz Difabel hadir untuk anak-anak yang memiliki keterbatasan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ceramah Singkat Ramadhan Edisi Nuzulul Quran: Al-Quran dan Rancang Bangun Peradaban ManusiaCeramah Singkat Ramadhan Edisi Nuzulul Quran: Al-Quran dan Rancang Bangun Peradaban Manusia
Baca lebih lajut »
Teks Ceramah Kultum Nuzulul Qur'an: 13 Golongan Manusia Paling Mulia Menurut Al-Qur'an dan AssunahTeks Ceramah Kultum Nuzulul Quran: 13 Golongan Manusia Paling Mulia Menurut Al-Quran dan Assunah
Baca lebih lajut »
Puluhan Tentara Ikut Pesantren Kilat yang Digagas Pangdam V/BrawijayaPuluhan prajurit TNI Angkatan Darat mengikuti pesantren kilat yang dilaksanakan di Pesantren An-Nuriyah, Kaliwaning, Jember.
Baca lebih lajut »
Jatuh Malam Ini, Begini Amalan di Malam Nuzulul QuranMalam Nuzulul Quran 17 Ramadhan 1444 H jatuh pada malam ini, Jumat (7/4/2023).
Baca lebih lajut »
Jangan Lewatkan Malam ke-17 Ramadhan dan Momen Nuzulul Quran, Ini Amalan yang DIanjurkanNuzulul Quran adalah peristiwa besar dan penuh keistimewaan, maka sebagai umat Muslim dianjurkan untuk melakukan berbagai bentuk amalan untuk memperingatinya.
Baca lebih lajut »
Santri Ini Sukses Naikkan Omzet Usaha Keluarga Berkat Ilmu Digitalisasi dari PesantrenMohtar Mustofa, santri dari Pesantren Wahid Hasyim di Yogyakarta tidak menyangka keisengan menjual produk buatan ayahnya secara online berbuah manis.
Baca lebih lajut »