Model lantai untuk hunian semakin beragam. Mulai dari lantai keramik, marmer, parket, hingga yang kini menjadi tren yaitu lantai semen expose.
Foto: Semen ekspos/hugo thomassen Photography via HomeEditModel lantai untuk hunian semakin beragam. Mulai dari lantai keramik, marmer, parket, hingga yang kini menjadi tren yaitu lantaiUmumnya, lantai semen ekspos ini berada di gudang atau pabrik. Namun, kini juga sering digunakan untuk kafe bergaya industrialis.
Adapun, lantai semen ekspos juga bisa diberi warna tambahan dengan campuran metallic oxide pigmen atau lime-proof colors. Adapun, aplikasi lantai semen ekspos ini akan menghemat biaya bahan dan tukang, misalnya menghemat pembelian keramik, tegel, ataupun parket. Namun, sebaiknya jika menggunakan konsep ini, dilapisi cairan khusus atau floor hardener untuk langkah akhir.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dari Luar Cuma Satu Lantai, Eh Nggak Tahunya 'Istana' Ini Punya 7 Lantai ke BawahJangan tertipu dengan tampilan luar sebuah rumah mewah atau 'istana'.
Baca lebih lajut »
Sinopsis Lantai 4, Horor Tinggal di Lantai 'Terlarang' ApartemenSinopsis film Lantai 4, kisah horor yang dialami satu keluarga setelah tinggal di unit apartemen yang terletak di lantai empat.
Baca lebih lajut »
Apa Itu Teknologi Penyaringan Scrubber? Alat untuk Perbaiki Kualitas Udara JakartaMengenal apa itu teknologi penyaringan scrubber, alat untuk perbaiki kualitas udara
Baca lebih lajut »
Lakukan Journaling Setiap Hari Bisa Bantu Menjaga Kesehatan MentalMengenal lebih dekat manfaat, metode, dan cara penerapan journaling untuk melindungi kesehatan mental Anda.
Baca lebih lajut »
Semen Padang FC Datangkan Bek Tengah Asal KorselSemen Padang FC mendatangkan Kim Min Gyu guna menambah kekuatan mengarungi Liga 2 musim ini.
Baca lebih lajut »
Franky Sibarani Resign dari Komut Semen Baturaja, Mau Maju Jadi CalegPT Semen Baturaja Tbk menyampaikan pengunduran diri Komisaris Utama yaitu Franciscus M.A Sibarani.
Baca lebih lajut »