Alexandr Wang sukses mengembangkan sebuah perusahaan yang membuatnya masuk dalam jajaran kaum muda terkaya di dunia dengan harta Rp14,5 triliun. Dengan semangat...
mengembangkan bom atom pertamanya selama Perang Dunia II. Orang tuanya adalah fisikawan yang bekerja pada proyek senjata untuk militer. Sekarang dia juga melakukannya.Perusahaan Wang yang berusia enam tahun di San Francisco, Scale AI, telah menandatangani tiga kontrak senilai sekitar USD350 juta atau lebih, bergantung pada kebutuhan pemerintah, untuk membantu Angkatan Udara dan Angkatan Darat Amerika menggunakan kecerdasan buatan. Cukup mengesankan untuk seorang pemain berusia 25 tahun.
Teknologi Scale menganalisis citra satelit jauh lebih cepat daripada analis manusia untuk menentukan seberapa besar kerusakan akibat bom Rusia di Ukraina. Ini berguna tidak hanya untuk militer. Lebih dari 300 perusahaan, termasuk General Motors dan Flexport, menggunakan Scale, yang dimulai Wang ketika berusia 19 tahun, untuk membantu mereka mendulang emas dari sungai-sungai informasi mentah--jutaan dokumen pengiriman, katakanlah, atau rekaman mentah dari mobil self-driving.“Tujuan kami adalah membantu mereka membuka potensi data dan meningkatkan bisnis mereka dengan AI,” tambahnya.
Tahun lalu Scale melakukan putaran pendanaan senilai USD325 juta, yang menghasilkan pendapatan sekitar USD100 juta. Valuasi Scale kini sebesar USD7,3 miliar. Diperkirakan 15% saham Wang bernilai USD1 miliar atau Rp14,5 triliun , menjadikannya miliarder mandiri termuda di dunia.