Presiden Rusia Vladimir Putin diyakini telah memiliki target selanjutnya seusai melakukan serangan ke Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin diyakini telah memiliki target selanjutnya seusai melakukan serangan ke Ukraina.
Hal itu diungkapkan oleh pakar Eurasia, Paul Globe melalui tulisannya di kelompok peneliti Yayasan James Town. Namun, tak lama setelah muncul, unggahan tersebut dihapus. Medvedev sendiri mengungkapkan akunnya diretas. “Hasilnya, ada peningkatan analis Kremlin yang melihat Kazakhstan akan menjadi target Presiden Rusia Vladimir Putin selanjutnya,” tulis Globe dikutip dari“Moskow saat ini marah, dan Nur Sultan tak diragukan lagi kini merasa khawatir,” tambahnya.“Penulis Rusia selalu berbicara tentang Kazakhstan menjadi Ukraina kedua, dan komentator Kazakhstan menentang bahwa kedua negara berada di tengah-tengah perpisahan yang buruk,” tuturnya.