Mengapa Maskapai Lebih Tergiur Rute Internasional?

Bandara Berita

Mengapa Maskapai Lebih Tergiur Rute Internasional?
RutePesawatPenerbangan
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 158 sec. here
  • 8 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 81%
  • Publisher: 70%

Pembukaan rute baru penerbangan dapat meningkatkan konektivitas antardaerah. Alih-alih membuka rute, maskapai penerbangan domestik justru menutup rute baru.

Pascapandemi Covid-19, rute-rute penerbangan secara global mulai pulih. Sejak 2004, jumlah penerbangan naik perlahan hingga mencapai puncaknya pada 2019 dengan 38,9 juta penerbangan.

”Data INACA itu sebetulnya tidak mengherankan. Jadi, mungkin jumlah penumpang meningkat, tetapi rutenya dipangkas. Hal itu tidak terlepas akibat tarif batas atas yang tidak dimutakhirkan selama lima tahun terakhir,” ujar Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia Alvin Lie saat dihubungi dari Jakarta, Selasa .

Apabila tren ini berlanjut, Alvin melanjutkan, konektivitas domestik akan melemah. Hanya kota-kota besar dengan lalu lintas tinggi yang dilayani penerbangan. Kegiatan ekonomi akan melambat pada kota-kota yang tidak dilayani penerbangan.Petugas menyiapkan kargo yang akan diangkut pesawat di terminal keberangkatan domestik Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu, 13 Januari 2019.

Pendatang baru industri penerbangan, BBN Airlines, dapat menjadi contoh nyata fenomena ini. Baru sebulan beroperasi melayani rute Tangerang-Balikpapan, maskapai itu memutuskan menutup rute penerbangannya pada akhir Oktober 2024.Baca Juga Fenomena lebih menariknya pasar asing ketimbang domestik terlihat dari pembukaan rute penerbangan baru sepanjang semester II-2024. Berdasarkan data Kementerian Perhubungan , rute penerbangan baru telah dibuka untuk delapan rute domestik serta 11 rute luar negeri.) setelah sempat berhenti. Rute yang dibuka kembali terdiri dari sembilan rute penerbangan domestik dan tiga rute penerbangan luar negeri.

Kini, seiring banyaknya permintaan, maskapai penerbangan bersiap untuk tumbuh dan mencoba pasar-pasar baru. Maskapai penerbangan yang sudah mapan tengah berusaha meningkatkan penggunaan armadanya. Pascapandemi Covid-19, rute-rute penerbangan secara global mulai pulih. Sejak 2004, jumlah penerbangan naik perlahan hingga mencapai puncaknya pada 2019 dengan 38,9 juta penerbangan.

”Data INACA itu sebetulnya tidak mengherankan. Jadi, mungkin jumlah penumpang meningkat, tetapi rutenya dipangkas. Hal itu tidak terlepas akibat tarif batas atas yang tidak dimutakhirkan selama lima tahun terakhir,” ujar Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia Alvin Lie saat dihubungi dari Jakarta, Selasa .

Apabila tren ini berlanjut, Alvin melanjutkan, konektivitas domestik akan melemah. Hanya kota-kota besar dengan lalu lintas tinggi yang dilayani penerbangan. Kegiatan ekonomi akan melambat pada kota-kota yang tidak dilayani penerbangan.Petugas menyiapkan kargo yang akan diangkut pesawat di terminal keberangkatan domestik Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu, 13 Januari 2019.

Pendatang baru industri penerbangan, BBN Airlines, dapat menjadi contoh nyata fenomena ini. Baru sebulan beroperasi melayani rute Tangerang-Balikpapan, maskapai itu memutuskan menutup rute penerbangannya pada akhir Oktober 2024.Baca Juga Fenomena lebih menariknya pasar asing ketimbang domestik terlihat dari pembukaan rute penerbangan baru sepanjang semester II-2024. Berdasarkan data Kementerian Perhubungan , rute penerbangan baru telah dibuka untuk delapan rute domestik serta 11 rute luar negeri.) setelah sempat berhenti. Rute yang dibuka kembali terdiri dari sembilan rute penerbangan domestik dan tiga rute penerbangan luar negeri.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Rute Pesawat Penerbangan Daya Beli

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Ini Alasan Haram Becanda Soal Bom di Pesawat & BandaraIni Alasan Haram Becanda Soal Bom di Pesawat & BandaraMengapa candaan membawa bom sangat dilarang oleh bandara dan maskapai?
Baca lebih lajut »

Berapa Harga Bagasi Pesawat Maskapai di Indonesia?Berapa Harga Bagasi Pesawat Maskapai di Indonesia?Setiap maskapai penerbangan memiliki tarif yang berbeda terkait bagasi yang disesuaikan dengan kebijakan masing-masing maskapai.
Baca lebih lajut »

Maskapai Siap Pangkas Harga Tiket Lebih dari 10% di Periode NataruMaskapai Siap Pangkas Harga Tiket Lebih dari 10% di Periode NataruKemenhub menetapkan penurunan harga tiket pesawat 10% untuk Nataru 2024/2025.
Baca lebih lajut »

Mengapa Lansia Lebih Mudah Mengalami Insomnia?Mengapa Lansia Lebih Mudah Mengalami Insomnia?Orang tua atau lansia disebut memiliki kecenderungan lebih rentan mengalami insomnia. Mengapa demikian, dan apa saja penyebabnya?
Baca lebih lajut »

Mengapa Operasi Jantung dengan Metore Robotik Dianggap Lebih Baik?Mengapa Operasi Jantung dengan Metore Robotik Dianggap Lebih Baik?Operasi jantung dengan metode robotik diklaim lebih baik karena pasien bisa terhindari dari beragam dampak pasca operasi sayatan besar.
Baca lebih lajut »

Mengapa Konsumsi Biodiesel B40 Lebih Boros dibandingkan B35Mengapa Konsumsi Biodiesel B40 Lebih Boros dibandingkan B35Tambahan kadar minyak nabati pada B40, program biodiesel yang berlaku 1 Januari 2025, menghasilkan nilai kalor lebih rendah. Ada solusi agar irit.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-13 10:53:42