Jumlah anak yang dimiliki perempuan terus turun. Meski ini fenomena modern, akarnya sudah ada sejak nenek moyang dulu.
Masyarakat Desa Boentuka, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Timor Tengah Selatan, masih beranggapan banyak anak , banyak rezeki. Ini dua keluarga tinggal di dalam satu rumah gubuk dengan enam anak balita.yang diinginkan. Namun, sepertinya, pertimbangan itu berakar dari evolusi manusia terkait kepadatan penduduk dan kepemilikan atas sumber daya untuk membesarkan anak.
Dalam biologi evolusioner, ada teori riwayat hidup yang melihat bagaimana organisme mengalokasikan sumber daya yang dimiliki agar bisa tumbuh, bereproduksi, dan menjamin kelangsungan hidup spesies mereka. Teori ini dapat dijelaskan mengapa lalat dan ikan hanya butuh waktu singkat untuk bereproduksi dan memiliki jumlah anak yang banyak, sedangkan binatang besar seperti gajah dan kera besar memiliki kemampuan reproduksi yang lebih rendah.
Selain itu, proses reproduksi manusia umumnya terbatas. Anak manusia dilahirkan satu per satu meski jumlah anak yang lahir kembar terus meningkat selama beberapa dekade terakhir.) yang dilahirkan. Data dari 165 negara itu menemukan jumlah persalinan anak kembar dua naik dari 9,1 per 1.000 kelahiran pada 1980-1985 menjadi 12 per 1.000 kelahiran pada 2010-2015.Meski manusia fokus pada kualitas dalam memiliki anak, lanjut Thomas, beberapa manusia memiliki fleksibilitas tinggi dalam memiliki anak.
Semakin padat penduduk di satu wilayah, artinya semakin tinggi persaingan untuk mendapatkan sumber daya, ruang, dan juga peluang. Tekanan ini akhirnya membuat orangtua bisa berinvestasi lebih baik dengan jumlah anak yang sedikit. Membesarkan satu atau dua anak agar tumbuh sehat dan berkualitas tentu akan jauh lebih mudah dibandingkan jika membesarkan lima atau enam anak sekaligus.
Kondisi itu juga mudah ditemukan di Indonesia. DKI Jakarta merupakan provinsi terpadat di Indonesia yang menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2021 memiliki tingkat kepadatan hingga 15.978 per kilometer persegi. Jumlah rata-rata anak yang dimiliki perempuan di provinsi yang sebentar lagi tidak akan menjadi ibu kota Indonesia ini pada 2020 sudah mencapai 1,75 anak per perempuan dan merupakan yang terendah di Indonesia.
Jika ingin melihat provinsi yang lebih setara, bisa dilihat data sejumlah pecahan provinsi baru dibandingkan provinsi induknya. Kepadatan penduduk di Kalimantan Timur mencapai 30 jiwa per km persegi, sedangkan Kalimantan Utara 9 jiwa per km persegi. Namun, jumlah rata-rata anak yang dimiliki di Kaltim mencapai 2,18 anak, sedangkan di Kaltara 2,35 anak. Kondisi serupa ditemukan pada penduduk di Maluku-Maluku Utara, Riau-Kepulauan Riau, serta Sulawesi Selatan-Sulawesi Barat.
Banyak Anak Jumlah Penduduk Jumlah Anak Jumlah Anak Turun Anak Sedikit
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
5 Klub dengan Jumlah Rata-rata Penonton Tertinggi di Asia Tenggara, Tim Indonesia yang Pertama?Inilah lima klub dengan jumlah rata-rata penonton tertinggi di Asia Tenggara. Tim Indonesia urutan berapa?
Baca lebih lajut »
BPS: Jumlah Penduduk Miskin RI Rata-rata Berkurang 300 Ribu per Tahun Dalam Satu DekadeSecara rata-rata, jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 300.000 orang setiap tahunnya dalam sepuluh tahun terakhir.
Baca lebih lajut »
Mengapa Jumlah Anak Terpapar Judi ”Online” Meningkat?PPATK menyebut jumlah anak terpapar judi ”online” meningkat pesat dalam tujuh tahun terakhir. Mengapa bisa demikian?
Baca lebih lajut »
Angka Kelahiran di Indonesia Alami Penurunan, BKKBN Ungkap Fakta IniBKKBN berharap rata-rata 1 perempuan melahirkan 1 anak perempuan.
Baca lebih lajut »
Anak Terpapar Judi ”Online” Naik Signifikan Tujuh Tahun TerakhirPPATK mencatat, sepanjang tahun 2024, jumlah anak yang terlibat judi ”online” mencapai 197.540 anak.
Baca lebih lajut »
Anak Terpapar Judi ”Online” Naik Signifikan Tujuh Tahun TerakhirPPATK mencatat, sepanjang tahun 2024, jumlah anak yang terlibat judi ”online” mencapai 197.540 anak.
Baca lebih lajut »