Pemerintah mengkhawatirkan ada lonjakan kasus Covid-19 usai Lebaran 2022
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun ini umat Islam Indonesia bisa merayakan Idul Fitri dengan nuansa nyaris normal sebelum serangan Covid-19. Warga pun berduyun duyun merayakan Idul Fitri sejak Ahad malam dengan menggelar takbiran di berbagai masjid. Pemerintah mempersilakan masjid dan lapangan menggelar Salat Idul Fitri. Pemerintah juga memberi lampu hijau bagi warga yang kangen kampung halaman untuk pulang sejenak.
Jubir Satgas Covid-19 saat itu, Ahmad Yurianto, yang saat ini terbaring di RSPAD Gatot Soebroto akibat kanker perut, mengatakan,"Pekerjaan seluruh komponen bangsa menghadapi Covid-19 masih panjang. Masih sangat berat. Tidak ada ruang untuk saling mengeluh, saling menyalahkan, semua harus berperan. Situasi belum normal."
Pemerintah masih melarang mudik. Walaupun secara hati-hati. Karena itu komunikasi yang muncul di publik menjadi agak aneh. Debat tidak penting antara mudik dan pulang kampung pun menguar. Untuk mengatasi penyebaran virus dari kota ke desa, maka polisi membuat berbagai penyekatan di Jabodetabek ke arah Jawa Tengah dan di Jawa Tengah ke arah Jawa Timur. Agak longgar memang, dan tetap ada warga yang mudik.
Seluruh pejabat pemerintah pun dilarang menggelar pertemuan silaturahim yang lazimnya mereka lakukan. Presiden Joko Widodo dan keluarga salat Id di halaman Istana Bogor. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggelar salat Id di dalam rumahnya. Begitu juga sejumlah pejabat dan tokoh politik lainnya. Meski memang ada beberapa masjid di daerah tetap berkeras menggelar Salat Id, dengan protokol kesehatan ketat, seperti menjaga jarak dan jamaah harus mengenakan masker.
Pada Hari Idul Fitri tahun lalu, ditemukan ada 3.448 kasus, sebanyak 4.201 pasien sembuh, 99 pasien meninggal. Yang paling mencolok adalah jumlah total kasusnya sudah mencapai 1,7 juta kasus! Lonjakan yang amat tinggi, mengingat setahun sebelumnya total kasus baru mencapai 22ribuan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kasus Covid-19 Meledak, Pemerintah Beijing Larang Warga Makan di Restoran - Pikiran-Rakyat.comKasus Covid-19 varian Omicron melonjak di China. Ini membuat pemerintah setempat melarang warga untuk makan di restoran.
Baca lebih lajut »
Komnas PA Khawatir Efek Samping Vaksin Covid-19 Anak, Seto Mulyadi: Percaya Ahli Kesehatan dan PemerintahMenurut Seto, dengan merebaknya Covid-19, vaksinasi sangat urgent pemberiannya kepada masyarakat maupun kepada anak-anak.
Baca lebih lajut »
Ombudsman Sumut Sesalkan Pengamanan Mudik Lebaran dan Penanganan Covid-19 di Medan Tidak MaksimalMenurut Ombudsman, petugas kesehatan seharusnya dengan mekanisme bergantian, mesti tersedia selama 24 jam. Ditambah banyak pengunjung tak mengenakan masker
Baca lebih lajut »
Puan ingatkan masyarakat tetap waspada COVID-19 saat rayakan LebaranKetua DPR RI Puan Maharani mengingatkan masyarakat agar tetap mewaspadai penyebaran virus COVID-19 saat merayakan Lebaran 2022 atau Hari Raya Idul Fitri 1443 ...
Baca lebih lajut »
Ketua DPR Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada Covid-19 Saat Lebaran |Republika OnlineIa juga mengingatkan para pemudik untuk senantiasa menjaga keamanan.
Baca lebih lajut »
Kasus Covid-19 Bermunculan, Beijing Bangun RS darurat dan Larang Warga Makan di RestoranOtoritas kesehatan Kota Beijing sedang membangun rumah sakit darurat dalam menghadapi gelombang terbaru Covid-19 varian Omicron.
Baca lebih lajut »