Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengundurkan diri. Ia dinilai gagal menahan laju penyebaran virus Corona (COVID-19).
"Semoga negara saya, yang tidak ingin saya sakiti, dan presiden kami, saya akan setia sepanjang hidup saya, maafkan saya," kata Soylu dilansir dariSoylu merupakan 'aktor' yang memutuskan Turki untuk lockdown. Setelah lockdown, justru kekacauan hebat terjadi di seluruh penjuru negeri.Masyarakat menjadi panik dan terburu-buru memborong kebutuhan pokok. Akhirnya physical distancing tidak diterapkan warga Turki.
Keputusan Soylu ini mendapatkan kecaman keras di media sosial. Ia dinilai membahayakan ribuan nyawa warga Turki. Ia berkilah keputusannya untuk menerapkan lockdown itu telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Soylu merasa bertanggung jawab atas kekacauan yang terjadi di Turki.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Nenek 93 Tahun di Turki Dinyatakan Sembuh dari Virus CoronaDengan disoraki para dokter, seorang nenek berusia 93 tahun dipulangkan dari sebuah rumah sakit di Istanbul, Turki, setelah dinyatakan sembuh dari virus Corona. viruscorona Turki
Baca lebih lajut »
Angka Kematian di Turki Akibat Corona Tembus 1.000 OrangLebih dari 1.000 orang telah meninggal dunia akibat virus Corona di Turki. Menteri Kesehatan Turki mencatat ada sebanyak 4.747 kasus baru di negara tersebut.
Baca lebih lajut »
Tangkal Corona, Turki Terapkan Lockdown di 31 Kota Selama 48 JamOtoritas Turki memerintahkan warganya untuk tetap di rumah setidaknya dalam 48 jam ke depan, demi membatasi penyebaran virus Corona (COVID-19).
Baca lebih lajut »
Kekurangan Tempat, RS India 'Usir' Pasien Non-Corona demi Rawat Pasien CoronaLusinan pasien dengan kondisi serius kini ditempatkan di tenda-tenda yang didirikan pemerintah Delhi.
Baca lebih lajut »
Kekurangan Tempat untuk Pasien Corona, RS di India 'Usir' Pasien Non-CoronaPandemi virus Corona (COVID-19) membuat rumah sakit di India kekurangan tempat tidur. Akibatnya banyak pasien non-COVID-19 yang 'diusir' dari rumah sakit.
Baca lebih lajut »