Mendagri Tjahjo Kumolo menyebut penolakan terhadap Dokter gigi atau drg Romi Syofpa Ismael menjadi pegawai negeri sipil (PNS), tidak beralasan
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut penolakan terhadap Dokter gigi atau drg Romi Syofpa Ismael menjadi pegawai negeri sipil , tidak beralasan. Sebelumnya, drg Romi disinyalir ditolak jadi PNS karena merupakan seorang penyandang disabilitas.Tjahjo menyebut, berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, mewajibkan negara memberikan kuota 2 persen dalam setiap proses penerimaan CPNS.
'Kami sudah berkomunikasi dengan pihak gubernur, bupati Solok juga sudah untuk membuka formasi dengan Pak Menpan-RB,' ujar Akmal.Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan membatalkan kelulusan PNS drg Romi Syofpa Ismael karena disabilitas. Romi merupakan dokter penyandang disabilitas yang bertugas di Puskesmas Talunan, Kecamatan Sangir Balai Janggo, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bertemu drg Romi, Mendagri Sebut Penolakan Jadi PNS Tak BeralasanDalam pertemuan di kantor Kementerian Dalam Negeri itu, Tjahjo menyatakan bahwa semua warga negara memiliki hak yang sama di hadapan negara.
Baca lebih lajut »
Mendagri Berharap Drg Romi Terus Berjuang Mengabdi kepada MasyarakatTjahjo juga menyatakan, tidak ada alasan bagi pemerintah daerah (pemda) yang memerlukan tenaga medis, menolak penyandang disabilitas menjadi ASN.
Baca lebih lajut »
Mendagri Beri Semangat drg Romi dan Nyatakan Lulus CPNS
Baca lebih lajut »
Kemendagri: Kasus drg Romi pintu masuk sempurnakan rekrutmen PNSKementerian Dalam Negeri menyebutkan kasus yang menimpa drg Romi Syofpa Ismael menjadi pintu masuk penyempurnaan sistem rekrutmen calon pengawai negeri sipil ...
Baca lebih lajut »
Aroma Persaingan di Balik Kontroversi Terpentalnya drg Romi dari Tes PNSBelakangan terkuak ada sosok dokter gigi lainnya yang menyebar info tidak benar dalam proses rekrutmen CPNS Pemkab Solok Selatan.
Baca lebih lajut »