Dulu kan saya sering dibully, saya kalo ngomong harganya kemurahan, terus dibully, dimarah-marahin
Menteri Perdagangan Republik Indonesia Zulkifli Hasan mengaku dirinya kerap dibully saat menyebut sejumlah harga bahan pangan yang dijual di pasar terlalu murah.
“Dulu kan saya sering dibully, saya kalo ngomong harganya kemurahan, terus dibully, dimarah-marahi. Karena terus terang memang kalau inflasi naik, kita cepat bisa atasi sebetulnya, karena ada bupati wali kota, anggaran APBD, dari dana yang tidak terduga, bisa gitu,” ujar Zulhas, demikian Zulkifli Hasan biasa disapa.
“Kalau harga terlalu murah pasti saya dibully lagi nih. Cabe terlalu murah, misal patokan kita Rp40 ribu di pasar 15 ribu itu langsung bangkrut petaninya, atau telur standar Rp28 ribu, kalau harga cuma Rp24 ribu itu tutup,” ujar Zulhas.
Zulkifli Hasan Zulhas Dibully Penyebab Zulhas Dibully Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Mendag Zulhas Dibully
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Minyakita Langka & Mahal di atas HET, Zulhas Buka Suara Bilang BeginiMendag Zulhas merespons mahal dan langkanya Minyakita.
Baca lebih lajut »
Ternyata Ini Alasan Zulhas Kenapa Izinkan Ekspor Pasir LautMendag Zulhas buka suara soal alasan izinkan ekspor pasir laut.
Baca lebih lajut »
Bisa Bikin Tol Goyang, Zulhas Sita 11.000 Ton Baja Tak Punya SNIMendag Zulhas pamerkan temuan baja tak sesuai SNI ribuan ton.
Baca lebih lajut »
Ditanya Soal Izin Ekspor Pasir Laut, Mendag Zulhas Jawab BeginiMendag memberi jawaban tak terduga soal izin ekspor pasir laut.
Baca lebih lajut »
Rugikan Negara Rp 10 Miliar, Mendag Zulhas Geruduk Gudang Karpet Impor IlegalSebanyak 2.939 rol karpet ilegal membuat kerugian negara sebesar Rp 10 miliar.
Baca lebih lajut »
Mendag Zulhas PMI Manufaktur Lemah karena Impor Ilegal dan Pabrik TuaMenteri Perdagangan Mendag Zulkifli Hasan mengakui Purchasing Managers Index PMI manufaktur Indonesia saat ini memang dalam kondisi lemah
Baca lebih lajut »