KEMENTERIAN Perdagangan menggencarkan perjanjian dagang dan ekonomi dengan pasar nontradisional di luar negeri sebagai upaya mencari pasar baru guna meningkatkan ekspor.
"Kami membuka pasar baru dan menyelesaikan perjanjian perdagangan. Tanpa itu, kita tidak mungkin bisa bersaing," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Shanghai, Tiongkok, kemarin.
Hingga 2020, Mendag menargetkan sejumlah perjanjian perdagangan dapat dirampungkan. Beberapa perjanjian dagang yang telah selesai, yakni Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement , Indonesia-Australia CEPA, Indonesia-The European Free Trade Association CEPA, dan General Review Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement .
Sepanjang semester pertama tahun ini, nilai ekspor ke Tiongkok tercatat sebesar US$11,4 miliar, atau memegang porsi 15,36% dari seluruh total perdagangan luar negeri Indonesia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Selesaikan Hambatan Ekspor, Mendag Sarankan RI-China Bentuk Working GroupMendag Enggar mengusulkan bentuk joint working group untuk menyelesaikan hambatan perdagangan yang dihadapi ekspor Indonesia...
Baca lebih lajut »
Mendag ungkap sarang burung walet primadona produk ekspor RI ke ChinaMenteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan bahwa ekspor sarang burung walet dari Indonesia ke China memiliki nilai yang sangat tinggi, sehingga ...
Baca lebih lajut »
Pengusaha dan DPR Dukung Mendag Lobi ChinaPengusaha menilai ekspor Indonesia ke China akan sangat penting bagi perekonomian
Baca lebih lajut »