Mencegah ”Kutukan” Daerah Kaya Sumber Daya

Indonesia Berita Berita

Mencegah ”Kutukan” Daerah Kaya Sumber Daya
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 93 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 40%
  • Publisher: 70%

Sebagai daerah yang kaya sumber daya alam, Riau masih kekurangan sumber daya manusia yang berkualitas. Gubernur meyakini, kualitas sumber daya manusia adalah kunci utama pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Nusantara AdadiKompas

Truk pengangkut sawit melintas di Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah yang menjadi ikon Kabupaten Siak sekaligus ikon Provinsi Riau, Senin .

Gubernur Riau Syamsuar, Minggu , menyatakan, saat ini perkebunan sawit adalah sumber kehidupan warga. Dari total luas perkebunan sawit 3,38 juta hektar di Riau, 1,18 juta hektar di antaranya merupakan perkebunan rakyat. Menurut Syamsuar, infrastruktur jalan adalah urat nadi perekonomian Riau. Daerah penghasil sawit, kayu, batubara, dan sumber daya lainnya itu saat ini belum terhubung secara maksimal satu sama lain. Ini mengakibatkan rantai pasok terganggu.

Selain itu, Djono mengatakan, banyak petani sawit di Riau mengeluh soal transparansi harga. Hingga kini ini, harga TBS yang ditetapkan Dinas Perkebunan Riau belum dapat menjadi acuan bersama. Selain daerah penghasil sumber daya alam, Riau juga punya Pulau Rupat yang keindahan dan letak strategisnya tidak kalah dengan Pulau Bintan di Provinsi Kepulauan Riau. Namun, upaya pemerintah daerah memajukan potensi pariwisata di Rupat juga masih terhambat keterbatasan infrastruktur jalan dan pelabuhan.

Syamsuar mengatakan, sebagai daerah yang kaya sumber daya alam, Riau masih kekurangan sumber daya manusia yang berkualitas. Ia meyakini, kualitas sumber daya manusia adalah kunci utama pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.Warga menerobos kabut asap di Desa Sei Rampai, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, Minggu .

”Kami tetap berkomitmen dengan program itu. Kami memahami bahwa di masa depan daerah yang maju adalah daerah yang memperhatikan ekonomi berkelanjutan. Kelestarian lingkungan amat penting karena sumber kehidupan rakyat Riau bergantung kepada sektor pertanian,” kata Syamsuar.Kerusakan lingkungan ”Ada Rp 60 miliar dana pencadangan untuk menangani bencana alam. Gunakan dana itu sebaik-baiknya untuk pencegahan. Jangan sampai bencana terus meluas sehingga justru butuh anggaran lebih besar untuk penanggulangan,” ujarnya.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Dinilai FX Rudy Layak Maju sebagai Calon Gubernur, Gibran: Saya Itu Bukan Siapa-siapaDinilai FX Rudy Layak Maju sebagai Calon Gubernur, Gibran: Saya Itu Bukan Siapa-siapaGibran mengaku belum layak maju sebagai calon gubernur (cagub) di pilkada mendatang. Meski begitu dia siap maju jika ada penugasan.
Baca lebih lajut »

Analis Melihat Komitmen Ganjar Atas Korupsi dari Jejak Rekamnya Sebagai Gubernur Jateng - Suara.comAnalis Melihat Komitmen Ganjar Atas Korupsi dari Jejak Rekamnya Sebagai Gubernur Jateng - Suara.comMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS).
Baca lebih lajut »

Lewat Siexpo 2023, Gubernur Syamsuar Harap Pengusaha dan Petani Kelapa Sawit Bisa Tingkatkan Kualitas ProduksiLewat Siexpo 2023, Gubernur Syamsuar Harap Pengusaha dan Petani Kelapa Sawit Bisa Tingkatkan Kualitas ProduksiSebagai pemimpin Riau, Syamsuar menyambut baik penyelenggaraan Siexpo 2023 di Bumi Lancang Kuning.
Baca lebih lajut »

Jokowi Mau ASEAN Jadi Pusat Ekonomi Dunia, Apa Syaratnya?Jokowi Mau ASEAN Jadi Pusat Ekonomi Dunia, Apa Syaratnya?Indonesia sebagai Ketua ASEAN punya rencana besar menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-25 23:15:30