Pergerakan rupiah tampaknya masih akan volatil di tengah penantian data inflasi dan manufaktur
Pergerakan rupiah pekan lalu ditutup menguat seiring dengan melandainya indeks dolar Amerika Serikat dan yield US Treasury. Namun, tantangan masih belum usai di tengah penantian data manufaktur dan inflasi.
Inflasi Indonesia diperkirakan merangkak pada November 2024 seiring naiknya sejumlah bahan pokok dan harga Bahan Bakar Minyak non-subsidi. Konsensus CNBC Indonesia juga memperkirakan inflasi inti pada November 2024 akan berada di 2,2% , nyaris stagnan dibandingkan Oktober .Sementara itu, kinerja manufaktur Indonesia telah berada di zona kontraksi sejak Juli 2024 atau sudah empat bulan beruntun. Besok pagi akan ada rilis data PMI Manufaktur Indonesia oleh S&P Global.
Aktivitas manufaktur yang terkontraksi secara terus menerus akan menjadi sinyal bahaya terutama bagi serapan tenaga kerja yang bisa berakibat lonjakan angka pengangguran.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Menanti Inflasi AS, Tantangan Rupiah Belum Selesai!Pergerakan rupiah masih cukup berat dalam melawan dolar Amerika Serikat (AS)
Baca lebih lajut »
Hanya Turun Tipis, Penguatan Rupiah dari Dolar AS Masih Menunggu Data Inflasi ASBerita Hanya Turun Tipis, Penguatan Rupiah dari Dolar AS Masih Menunggu Data Inflasi AS terbaru hari ini 2024-11-13 18:40:25 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Bursa Saham Asia Tergelincir Menanti Data Suku Bunga ChinaBursa saham Asia Pasifik lesu pada perdagangan Senin, 18 November 2024 di tengah minggu yang tenang untuk rilis data ekonomi.
Baca lebih lajut »
IHSG Rabu 13 November 2024 masih Bergerak Variatif Jelang Data Inflasi ASIndeks Harga Saham Gabungan IHSG Bursa Efek Indonesia BEI pada Rabu 1311 dibuka menguat 2001 poin atau 030 ke posisi 734400
Baca lebih lajut »
Menanti Data Cadangan Devisa RI, Mampukah Rupiah Balik Arah?Rupiah kembali koreksi terhadap dolar Amerika Serikat (AS), kini berada di level Rp15.800/US$.
Baca lebih lajut »
Wall Street Lanjutkan Kenaikan Tipis, Investor Pantau Data Inflasi ASSaham-saham Amerika Serikat (AS) bergerak mendatar pada awal pembukaan perdagangan Rabu (13/11/2024).
Baca lebih lajut »