Menahan Diri untuk Belanja yang Tidak Perlu: Keterampilan Hidup Terbaik Tahun Ini

Ekonomi Berita

Menahan Diri untuk Belanja yang Tidak Perlu: Keterampilan Hidup Terbaik Tahun Ini
Daya BeliPenghematanKesenangan
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 134 sec. here
  • 9 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 74%
  • Publisher: 70%

Ketika daya beli lemah, pengeluaran untuk hiburan seperti konser, restoran, dan piringan hitam perlu dikurangi. Artikel ini membahas bagaimana beberapa orang mulai memilih kesenangan yang lebih ekonomis dan menemukan manfaat dari penghematan.

Saat daya beli lemah, ongkos untuk menyenangkan diri pada konser, restoran, atau toko piringan hitam akhirnya direm. Kesenangan yang lebih ekonomis dipilih. Alih-alih nelangsa, penghematan justru membuka tabir pemahaman soal kendali diri dan penerimaan. Bahasa kerennya, film di bioskop. Enggak apa-apa ketinggalan film,” kata Michael Adi (29), mahasiswa pascasarjana di Yogyakarta, Kamis (9/1/2025). Ini mungkin terdengar sepele.

Tapi ini pencapaian mengingat Michael dulu bisa saban hari ke bioskop. Kebetulan kampusnya juga dekat dengan bioskop, cuma butuh jalan kaki lima menit. Kini ia mengerem keinginan untuk ke bioskop karena sibuk kuliah. Ia juga ingin berhemat. Pas masak sendiri, aku baru tahu kenapa harga makanan mahal. Masak makanan India ternyata lama, susah, dan bumbunya juga sulit dicari. Penghematannya merambah ke kebutuhan tersier lain, seperti makan di restoran yang kualitas makanan dan pelayanannya jempolan. Makan sendiri di restoran adalah salah satu sumber kesenangan Michael, apalagi saat suasana hatinya kacau. Jika tak ke restoran, Michael membeli makanan aplikasi pemesanan setidaknya 2-3 kali seminggu. Ia paling suka masakan Barat atau India. Sayang, harganya mahal. Dalam seminggu, pria yang pernah tuntas sekolah penerbangan dan arsitektur ini bisa menghabiskan Rp 600.000-Rp 700.000.Jiwa ”pelit” Michael bangkit melihat banyaknya pengeluaran untuk menyenangkan diri, lidah, dan perut. Lama-lama ia memutuskan untuk memasak sendiri saja paneer tikka, takari, dan kawan-kawannya itu. ”Pas masak sendiri, aku baru tahu kenapa harga makanan mahal. Masak makanan India ternyata lama, susah, dan bumbunya juga sulit dicari. Masaknya bisa tiga jam, makannya 30 menitLain lagi dengan Rio Wardana (36). Penggemar musik ini mengerem jajan piringan hitam lantaran harganya kian mahal, apalagi sejak mata uang euro dan dollar AS naik. Satu album harganya bisa sampai Rp 700.000. Ia kini beralih ke kaset yang harganya paling banter 10 persen dari piringan hitam. ”Pilihannya jadi makin sedikit, sih. Apalagi kualitas suaranya kalah enak dan kurang awet. Tapi, kayaknya ini pilihan lebih masuk akal sekarang. Album yang enggak ada kasetnya masih bisa dicari di platform digital. Semoga ’iman’ kuat, nih, enggak jajan pelat,” ucap Rio cengar-cengir. Bagi penggemar musik seperti Rio, album rekaman bukan satu-satunya ”berhala” yang menyedot gajinya. Penghasilan bulanannya banyak ia tukar juga dengan kaus-kaus band, juga konser. Ia berencana menjual sebagian kausnya. Untuk konser, ia berencana hanya akan mendatangi dua atau tiga festival besar saja yang jadwalnya masih berbulan-bulan lagi. Ada waktu untuk menyisihkan uang.yang menampilkan band kesukaan. Namun, itu bukan masalah besar buat Rio karena harga karcisnya enggak mahal-mahal amat. Lagi pula, Rio yakin mendatangiMau bagaimana lagi? Jika tidak pintar berhemat, atau setidaknya memilih pengeluaran dengan bijak, uang pasti akan lekas habis. Menahan diri untuk belanja yang tidak perlu-perlu amat barangkali adalah keterampilan hidup terbaik tahun ini. Maklum, daya beli kelas menengah lesu beberapa tahun belakanga

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Daya Beli Penghematan Kesenangan Konsumsi Hiburan

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Kenali Salah Satu Tanda Bunuh Diri: Pernyataan Langsung atau Tidak Langsung tentang Bunuh DiriKenali Salah Satu Tanda Bunuh Diri: Pernyataan Langsung atau Tidak Langsung tentang Bunuh DiriPsikolog Forensik Reni Kusumowardhani mengungkapkan salah satu tanda bunuh diri adalah adanya pernyataan langsung atau tidak langsung tentang bunuh diri.
Baca lebih lajut »

Adiksi Belanja Daring, dari Belanja buat Senang Malah Jadi BoncosAdiksi Belanja Daring, dari Belanja buat Senang Malah Jadi BoncosKetika seseorang sudah tidak bisa mengontrol kegiatan belanja daring, saat belanja barang yang tidak dibutuhkan, itu harus diwaspadai sebagai adiksi belanja daring.
Baca lebih lajut »

SNBP Tidak Wajib Penuh, Siswa yang Tidak Ingin Ikut Tidak DipaksaSNBP Tidak Wajib Penuh, Siswa yang Tidak Ingin Ikut Tidak DipaksaKoordinator SNBP mengklarifikasi bahwa sekolah tidak diwajibkan untuk memenuhi kuota SNBP, dan siswa yang tidak ingin ikut seleksi tidak perlu dipaksa.
Baca lebih lajut »

Mary Jane Akhirnya Bertemu Keluarga Setelah 14 Tahun Menahan Diri di IndonesiaMary Jane Akhirnya Bertemu Keluarga Setelah 14 Tahun Menahan Diri di IndonesiaMary Jane, seorang Warga Negara Filipina yang menghadapi hukuman mati di Indonesia karena kasus penyelundupan narkoba, akhirnya dipindahkan ke Filipina. Setelah 14 tahun mendekam di penjara di Indonesia, ia bertemu dengan kedua anaknya dan keluarganya di Filipina.
Baca lebih lajut »

Adiksi Belanja Daring: Ketika Kebiasaan Belanja Menjadi MasalahAdiksi Belanja Daring: Ketika Kebiasaan Belanja Menjadi MasalahMudahnya berbelanja daring membuat kebiasaan orang berubah. Berbelanja yang awalnya hanya untuk mencari barang yang dibutuhkan menjadi kegiatan untuk mengisi waktu luang atau bahkan untuk mencari kesenangan di saat stres. Artikel ini membahas tentang adiksi belanja daring dan gejalanya.
Baca lebih lajut »

Belanja Negara Tembus Rp 3.350,3 T Sepanjang 2024Belanja Negara Tembus Rp 3.350,3 T Sepanjang 2024Realisasi belanja negara pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2024 mencapai Rp 3.350,3 triliun.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-22 09:46:44