Memoar Mia Bustam, seorang pelukis dan anggota Seniman Indonesia Muda (SIM) yang dipenjara selama 13 tahun tanpa peradilan, menawarkan perspektif baru dan melengkapi sejarah Indonesia. Melalui kisahnya yang personal, ia mengungkap praktik feodalisme, perilaku para priyayi, dan kisah-kisah terlupakan dari tokoh-tokoh sejarah seperti Raden Mas Adipati Aryo Hadiningrat dan R.A. Kartini
Hilmar merujuk pada kajian Michel-Rolph Trouillot, professor antropologi dari Amerika Serikat. Dalam bukunya, Trouillot mengkaji secara kritis bagaimana dinamika kekuasaan membentuk penciptaan dan interpretasi narasi sejarah. Ini membuat beberapa peristiwa dan perspektif sejarah sengaja dimarginalkan atau diabaikan, sehingga menciptakan"kesenyapan" atau dalam penerjemahan Hilmar disebut sebagai “keheningan” pada narasi sejarah.
Saat ia menuliskan tentang dirinya, bapak dan ibunya, adik-adiknya, kakek dan neneknya, paman dan bibinya, guru-gurunya, inang asuh dan tukang kebunnya, kekasih pertamanya, suaminya, anak-anaknya, dan lingkungan tempat ia tumbuh dan berkembang, Mia tidak sekadar memapar sejarah keluarganyaTapi, disadari atau tidak, ia telah menambahkan, melengkapi, dan memperkaya sejarah Indonesia sebagai sebuah bangsa.
Raden Mas Adipati Aryo Hadiningrat, bupati Demak yang menjabat pada tahun 1881, yang adalah juga paman Raden Ajeng Kartini, misalnya, ternyata adalah sosok kontroversial. Meski di satu sisi ia memiliki ide-ide yang sangat maju untuk pengentasan kemiskinan, ia sangat kolot terhadap emansipasi perempuan. Ia juga pelaku pelecehan seksual.
Namun lepas dari kilasan kisah para “nama besar” tersebut, tulisan Mia di MKML tetap menarik untuk diikuti.
MKML, meski disebut “memoar keempat”, semestinya menjadi memoar pertama karena mengisahkan masa kecil dan masa remaja Mia Bustam sebelum bertemu dengan Sudjojono. Menurut pengakuan Sri Nasti Rukmawati dan Bilven Sandalista , MKML diterbitkan terakhir karena pihak keluarga butuh waktu menghimpun serpihan-serpihan catatan Mia Bustam yang tercecer.
Budaya MEMOAR MIA BUSTAM KEHENINGAN KEKUASAAN PERSPEK TIF SEJARAH FEODALISME KOLONIALISME
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Patrick Kluivert Tiba, Diiringi Sorak 'Indonesia, Indonesia, Indonesia'Patrick Kluivert telah mendarat di Indonesia, tepatnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Sabtu (11/1/2025) petang.
Baca lebih lajut »
Erspo Luncurkan Jersi Timnas Indonesia 'Indonesia Pusaka: Semarak Kebanggaan Indonesia'Erspo, mitra Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk jersi dan apparel timnas, resmi mengumumkan peluncuran jersi kandang terbaru timnas Indonesia yang mengusung tema 'Indonesia Pusaka: Semarak Kebanggaan Indonesia'. Jersi ini terinspirasi dari semangat dan kekuatan bangsa Indonesia yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Baca lebih lajut »
Prudential Indonesia dan Bank UOB Kenalkan Asuransi Jiwa Tradisional untuk Anak MudaPT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) dan PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) meluncurkan PRUIncome Protection.
Baca lebih lajut »
Jeremy Renner akan rilis memoar ceritakan kecelakaan bajak saljuJeremy Renner akan berkisah tentang kecelakaan bajak salju yang hampir fatal dalam buku terbarunya, My Next Breath. Ditulis laman The Hollywood Reporter, ...
Baca lebih lajut »
Pangeran Harry Tegaskan Tak Akan Kembali ke Kerajaan, Ternyata Ini Alasannya!Memoar Harry, 'Spare', perburuk hubungan dengan William & Kate.
Baca lebih lajut »
Ragnar Oratmangoen: Islam Membentuk Keputusannya Menjadi WNIKisah menarik pemain sayap Timnas Indonesia yang memeluk Islam dan memilih Indonesia sebagai negara kependudukan.
Baca lebih lajut »