Sebuah penelitian membandingkan efek membacakan cerita pada anak dari media yang berbeda, buku dan digital. Cek hasilnya.
TEMPO.CO, Jakarta - Membacakan cerita untuk anak merupakan salah satu kebiasaan baik dengan berbagai alasan. Kebiasaan ini dapat menciptakan ikatan yang baik antara orang tua dengan anak, meningkatkan kesukaan pada buku, dan membentuk kebiasaan membaca. Membaca juga membantu meningkatkan perkembangan linguistik, literasi, dan kognitif anak. Saat ini media cerita tidak hanya berupa buku. Anda juga bisa menemukan e-book sampai aplikasi bercerita.
Anak-anak lebih mudah mengganggu aktivitas membaca, menghalangi tablet dari pandangan orang tua sehingga mereka dapat membacanya, mengambil tablet, atau menutup aplikasi e-book.Akibatnya, orang tua harus menjauh dari anak, memiringkan tubuh, atau sibuk memberitahu anak agar tidak menekan tombol. Menurut peneliti, kebiasaan ini dapat membuat anak kecil tidak mau mendengarkan cerita.Tablet dan aplikasinya dirancang untuk mengalihkan perhatian dari aktivitas lain.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Cerita Korban Wamena: Masa Anak Sekolah Besar Berjenggot?Korban kerusuhan Wamena menduga pelaku berasal dari luar.
Baca lebih lajut »
Cerita 'Kartini' Asal Miangas, Berdayakan UMKM Lebih MandiriRumah Kreatif BUMN (RKB) merupakan tempat untuk berkumpul, belajar dan membina para pelaku usaha kecil menengah (UKM) menjadi UKM Indonesia yang berkualitas.
Baca lebih lajut »
Cerita Relawan Jokowi Diculik Lalu DipukuliPara pelaku mengancam akan membunuh Ninoy setelah ketahuan jati dirinya sebagai relawan Jokowi. Berikut kisahnya.
Baca lebih lajut »
Cerita Krisdayanti Usai Dilantik Jadi Anggota DPRPenyanyi Krisdayanti mengaku sangat bersemangat menjalani peran barunya sebagai wakil rakyat. Krisdayanti
Baca lebih lajut »
Cara Unik Kisah Tanah Jawa 'Audisi' Para Lelembut untuk Cerita di BukuUntuk mengungkap berbagai makhluk tak kasat mata, tim Kisah Tanah Jawa punya cara jitu untuk menyeleksi para lelembut untuk cerita di dalam bukunya.
Baca lebih lajut »