Memahami stroke pada bayi dan anak

Indonesia Berita Berita

Memahami stroke pada bayi dan anak
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 antaranews
  • ⏱ Reading Time:
  • 53 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 24%
  • Publisher: 78%

Stroke ternyata juga bisa diderita bayi dan anak. Bagaimana cara mengetahui gejalanya?

Proses kematian sel berlangsung cepat di inti daerah iskemik di otak, begitu pula apoptosis terjadi dalam beberapa jam hingga beberapa hari di otak yang disebut sebagai daerah penumbra.

Konsumsi obat-obatan protrombotik, seperti pil kontrasepsi oral dan asparginase, juga meningkatkan risiko terkena CSVT dan stroke iskemik.Bayi yang menderita CSVT seringkali datang dengan kejang atau penyakit otak di minggu-minggu pertama kehidupannya, terkadang bahkan tanpa disertai gejala. Pada anak yang menderita stroke hemoragik, keluhan utamanya adalah pusing atau sakit kepala yang berat. Bahkan lebih dari 50 persen mengalami sakit kepala dengan mual atau muntah.

Bila arteri serebral anterior yang terkena, maka simtomatologinya berupa hemiparesis, terutama di bagian kaki. Bila arteri serebral pertengahan yang terkena, maka simtomatologinya berupa hemiparesis bagian lengan, hemianopsia, dan afasia. Bila arteri serebral posterior yang terkena, maka simtomatologinya berupa hemianopsia, hemiparesis, ataksia , dan pusing .

Untuk stroke pada anak, diperlukan pengawasan oksigen, tekanan darah, suhu, dan tekanan intrakranial. Pemberian obat atau pembedahan hanya boleh dilakukan oleh dokter sesuai indikasi.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

antaranews /  🏆 6. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Sleeping Beauty Syndrome pada Bayi, Tertidur Sepanjang TahunSleeping Beauty Syndrome pada Bayi, Tertidur Sepanjang TahunSleeping Beauty Sindrome yang ditandai waktu tidur berlebihan, umumnya terjadi pada remaja, tapi kadang juga dialami orang dewasa, anak-anak bahkan bayi.
Baca lebih lajut »

Temu Anak Peduli Dengarkan Suara Anak di Tengah PandemiTemu Anak Peduli Dengarkan Suara Anak di Tengah PandemiSekitar 500 anak yang tersebar di lebih dari 30 titik lokasi di seluruh Indonesia antusias menyambut Temu Anak Peduli yang akan diselenggarakan secara virtual pada 21 dan 22 Juli 2020.
Baca lebih lajut »

Meski Pandemi Harus Tetap Imunisasi, Apa Saja yang Wajib untuk Anak?Meski Pandemi Harus Tetap Imunisasi, Apa Saja yang Wajib untuk Anak?Di saat pandemi virus corona, pelaksanaan imunisasi pada anak tetap wajib. Simak pentingnya imunisasi dan tahapannya bagi anak berikut ini..
Baca lebih lajut »

Pariwisata Loyo, Dana Konservasi Gajah di Kenya SeretPariwisata Loyo, Dana Konservasi Gajah di Kenya SeretBayi-bayi gajah di Sheldrick Wildlife Trust, Nairobi, tak bisa lagi menyusu pada induk mereka. Satwa yang masih kecil-kecil itu bergantung pada manusia,...
Baca lebih lajut »

Kehamilan dan Kelahiran Bayi yang Unik Bikin Warga Tasik GemparKehamilan dan Kelahiran Bayi yang Unik Bikin Warga Tasik GemparKelahiran seorang bayi laki-laki anak ketiga pasangan Heni Nuraeni (30) dan Erik (38) di Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang,...
Baca lebih lajut »

Studi: Remaja Dapat Menularkan Virus Corona Sama seperti Orang DewasaStudi: Remaja Dapat Menularkan Virus Corona Sama seperti Orang DewasaPenelitian tentang anak-anak dan risiko penularan Covid-19 telah diperbarui oleh tim peneliti dari Korea. Anak dan remaja punya risiko yang berbeda.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-25 11:41:07