Melindungi anak-anak dari bahaya media sosial

Indonesia Berita Berita

Melindungi anak-anak dari bahaya media sosial
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 antaranews
  • ⏱ Reading Time:
  • 62 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 28%
  • Publisher: 78%

Kecanduan media sosial telah menjadi fenomena global yang terus meningkat, terutama di kalangan remaja. Penggunaan media sosial yang berlebihan membawa dampak ...

Seorang anak bermain permainan sondah di Jalan Asep Berlian, Gang Wargaluyu, Cibeunying Kidul, Bandung Jawa Barat, Rabu . Pengurus RW dan warga setempat berinisiatif untuk menggalakan kembali permainan tradisional bagi anak melalui karya seni mural guna mengantisipasi anak kecanduan gawai di masa pembelajaran jarak jauh selama pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj.

Laporan Organisasi Kesehatan Dunia mengungkapkan bahwa penggunaan media sosial yang bermasalah, yang ditandai dengan gejala adiktif, seperti ketidakmampuan mengontrol penggunaan dan gejala penarikan diri saat tidak menggunakan media sosial, meningkat tajam di kalangan remaja. Penggunaan media sosial juga terkait dengan rendahnya harga diri, perundungan, penurunan kinerja akademik, dan bahkan peningkatan angka bunuh diri di kalangan remaja Amerika Serikat dalam dekade terakhir

Dampaknya, remaja di Indonesia juga menghadapi tantangan kesehatan mental yang serius. Survei Ikatan Psikolog Klinis Indonesia pada 2022 mencatat bahwa 40 persen remaja melaporkan mengalami tekanan psikologis yang signifikan akibat media sosial. Selain itu, laporan Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa kasus depresi di kalangan remaja meningkat sebesar 20 persen dalam lima tahun terakhir, yang sebagian besar terkait dengan peningkatan penggunaan media sosial.

Mengingat sifat lintas batas dari media sosial, Indonesia perlu bekerja sama dengan negara-negara lain untuk menyusun kerangka regulasi internasional. Langkah ini penting untuk memastikan perlindungan pengguna secara global, terutama anak-anak dan remaja.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

antaranews /  🏆 6. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Bagaimana Judi ”Online” Membuat Kecanduan dan Merusak Fungsi Otak?Bagaimana Judi ”Online” Membuat Kecanduan dan Merusak Fungsi Otak?Mengatasi kecanduan judi 'online' memerlukan pendekatan serupa dengan kecanduan narkoba karena dampaknya yang sama parah.
Baca lebih lajut »

Hati-hati Kecanduan Media SosialHati-hati Kecanduan Media SosialMedia sosial telah menjelma menjadi kebutuhan hidup manusia. Namun, ada dampak negatif yang bisa merusak otak manusia jika kita kecanduan menggunakan media sosial.
Baca lebih lajut »

Kecanduan Media Sosial Bisa Memicu 'Brain Rot'Kecanduan Media Sosial Bisa Memicu 'Brain Rot'Media sosial telah menjadi kebutuhan sehari-hari, namun terlalu banyak menggunakannya dapat merusak otak. Oxford University Press telah menetapkan 'brain rot' sebagai Kata Tahun Ini, merujangi dampak negatif dari kecanduan media sosial seperti menghabiskan waktu berjam-jam melihat konten yang tidak menantang.
Baca lebih lajut »

Cegah Kecanduan, Australia akan Larang Anak di Bawah 16 Tahun Akses Media SosialCegah Kecanduan, Australia akan Larang Anak di Bawah 16 Tahun Akses Media SosialAustralia sedang membuat aturan baru yang akan melarang anak-anak di bawah usia 16 tahun menggunakan media sosial seperti TikTok, Facebook, Instagram, dan X.
Baca lebih lajut »

Cara Mengatasi Anak Kecanduan Media Sosial, Solusi Efektif yang Perlu Orang Tua PahamiCara Mengatasi Anak Kecanduan Media Sosial, Solusi Efektif yang Perlu Orang Tua PahamiTips mengatasi kecanduan media sosial pada anak dengan menjadi panutan, cari kegiatan menarik, dan terapkan rutinitas keluarga.
Baca lebih lajut »

Aturan Baru Dibuat Untuk Melindungi Atlet dari Kekerasan dan Pelecehan SeksualAturan Baru Dibuat Untuk Melindungi Atlet dari Kekerasan dan Pelecehan SeksualKebijakan perlindungan atlet dari kekerasan dan pelecehan seksual telah dibuat oleh Komisi Atlet, menurut Anggota Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Tabitha Sumendap. Acara ini diadakan dalam rangkaian 1st Annual Meeting of The Athletes Commission 2024 dengan tema 'Together Creating a Safe Sport Environment for Athletes'.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-15 02:34:50