Melestarikan Tradisi-tradisi Ramadhan

Indonesia Berita Berita

Melestarikan Tradisi-tradisi Ramadhan
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 66 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 30%
  • Publisher: 70%

Sebagian masyarakat merasa perlu tradisi saat Ramadhan tetap lestari dan diwariskan pada generasi berikutnya.

Warga menungu waktu berbuka puasa di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa . Ratusan umat Islam berbuka puasa bersama pada hari pertama Ramadhan 1445 Hijriah/2024 di Masjid Istiqlal. Pengelola Masjid Istiqlal menyediakan 4.000-6.000 nasi kotak setiap harinya untuk masyarakat berbuka puasa selama bulan Ramadhan. Ketersediaan nasi kotak tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang sebanyak 3.000-4.000 nasi kotak per harinya.

Meskipun baru menjadi perbincangan populer di media sosial baru-baru ini, berburu takjil di bulan Ramadhan sudah berlangsung sejak dahulu. Kegiatan inipun tetap menjadi rutinitas yang tidak pernah ketinggalan jelang berbuka puasa. Hasil Jajak PendapatDari beragam tradisi Ramadhan yang disebutkan para responden, setidaknya ada enam aktivitas yang paling sering dilakukan hingga saat ini. Kegiatan terkait ibadah sepertibersama menjadi agenda yang paling sering dilakukan.

. Sepertiga responden mengatakan melakukan kegiatan ini setiap saat. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya pasar kaget yang menjual berbagai camilan, minuman, dan jajanan di sejumlah titik lokasi. Pasarini menarik minat banyak pengunjung karena menjajakan aneka kudapan yang jarang dijajakan di luar bulan puasa.

Ketika ngabuburit misalnya, kegiatan tradisional seperti Kumbohan, Balap Perahu Layar, bermain layangan hias, bleguran masih dilakukan. Begitu pula dengan sahur keliling yang menggunakan alat-alat musik tradisional untuk membangunkan warga supaya bersiap sahur. Kegiatan ini memiliki nama berbeda-beda di setiap daerah. Di Banjarnegara, Jawa Tengah, disebut Onclong. Di Karawang, Jawa Barat kegiatan ini disebut Ubrug-ubrug. Sementara itu, di Kalimantan, dikenal dengan sebutan Bagarakan Sahur.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Unik! Intip 6 Tradisi Bangunkan Sahur di Berbagai Negara, India Mengetuk Pintu dengan Tongkat KayuUnik! Intip 6 Tradisi Bangunkan Sahur di Berbagai Negara, India Mengetuk Pintu dengan Tongkat KayuSelain menjadi tradisi bulan ramadhan, berikut beberapa negara yang memiliki tradisi unik membangunkan sahur selama Ramadhan.
Baca lebih lajut »

Tradisi Bantai Adat, Tradisi Unik Warga Merangin Sambut RamadhanTradisi Bantai Adat, Tradisi Unik Warga Merangin Sambut RamadhanBerita Tradisi Bantai Adat, Tradisi Unik Warga Merangin Sambut Ramadhan terbaru hari ini 2024-03-09 06:07:40 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »

Maestro Seni Tradisi Mengukir Jejak AbadiMaestro Seni Tradisi Mengukir Jejak AbadiUsia senja justru membakar semangat sejumlah maestro seni tradisi di Indonesia dalam melestarikan budaya.
Baca lebih lajut »

Nuzulul Quran dan Tradisi-Tradisi Rutin di Masjid Keramat Luar BatangNuzulul Quran dan Tradisi-Tradisi Rutin di Masjid Keramat Luar BatangJPNN.com : Peringatan Nuzulul Quran berlangsung di Masjid Jami Keramat Luar Batang pada malam ke-17 Ramadan 1445 Hijriah, pada Rabu (27/3) kemarin.
Baca lebih lajut »

10 Tradisi Ramadhan di Turki, dari Roti Khas Hingga Pertunjukkan Wayang Kulit10 Tradisi Ramadhan di Turki, dari Roti Khas Hingga Pertunjukkan Wayang KulitSetiap bulan Ramadhan, warga Turki juga memiliki hidangan khas sendiri untuk berbuka puasa, yang terdiri dari kurma, zaitun, sup, dan roti pide.
Baca lebih lajut »

Tradisi Ramadhan Muslim Cham di Vietnam, Tak Wajib Puasa dan ShalatTradisi Ramadhan Muslim Cham di Vietnam, Tak Wajib Puasa dan ShalatEra agama Islam saat masuk ke Vietnam (dulu disebut Champa) pada abad ke-9 dan langsung diterima masyarakat dan petinggi kerajaan.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-13 06:02:03