Berdasarkan data Bloomberg Kamis (14/05/2020) pada pukul 09.50 WIB, di pasar spot rupiah berada pada posisi Rp 14.930 per dollar AS.
Posisi ini melemah 0,44 persen dibandingkan penutupan sebelumnya pada level Rp 14.866 per dollar AS.
Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate , rupiah berada pada level Rp 14.946 per dollar AS. Posisi ini melemah dibandingkan hari sebelumnya yang berada pada level 14.887 per dollar AS.Adapun kurs di bank-bank besar di Indonesia, seperti di Bank Central Asia , kurs jual dipatok pada Rp 14.975 per dollar AS. Kurs jual berarti pihak bank menjual dollar AS pada posisi ini.
Sementara untuk kurs beli BCA adalah Rp 14.925 per dollar AS. Kurs beli ini berarti bila Anda ingin menjual dollar AS maka pihak bank akan membelinya pada posisi ini. Berikut nilai tukar dollar AS hari ini di 5 bank:
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pasar Khawatir Korona Gelombang 2, Rupiah Ditutup MelemahKurs tengah Bank Indonesia menunjukkan rupiah ditutup melemah menjadi Rp14.978 per dolar AS.
Baca lebih lajut »
Terapresiasi 40 Poin, Kurs Rupiah Ditutup di Rp 14.865 per DolarKurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan sore hari ini, Rabu (13/5/2020), terapresiasi ke kisaran Rp 14.800.
Baca lebih lajut »
Mata Uang Garuda Siang Ini di Zona HijauRupiah hari ini diperdagangkan dengan kisaran Rp 14.875-Rp 15.896 per dolar AS.
Baca lebih lajut »
Siang Ini Rupiah Tak Berdaya Terkena Aksi JualRupiah hari ini diperdagangkan dengan kisaran Rp 14.937-Rp 15.970 per dolar AS.
Baca lebih lajut »
Dibuka Menguat, Rupiah Masih Berpotensi Terdepresiasi Sepanjang Hari IniSejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.875 per dolar AS hingga 14.892 per dolar AS.
Baca lebih lajut »
Rupiah Menguat ke Rp14.885, Tapi Bisa Loyo Karena CoronaRupiah menguat ke posisi Rp14.885 pada perdagangan rabu (13/5) pagi. Namun, rupiah berpotensi melemah karena kekhawatiran gelombang kedua corona.
Baca lebih lajut »